Termasuk terus menerus mensosialisasikan pentingnya sebuah sportivitas itu lebih dihargai oleh para pendukung sepakbola manapun.
Kalah dan menang dalam pertandingan sepakbola itu biasa saja, ubah pandangan setiap supporter klub lain itu sebagai musuh.
Tetapi opponent atau lawan tanding yang rasanya harus selesai setelah 90 menit pertandingan itu selesai. Setelah selesai ya sudah, tak perlu terus menerus dianggap musuh.
Lantas, setiap aparat keamanan yang dilibatkan langsung dalam pengamanan pertandingan harus dipastikan paham betul dengan mekanisme pengamanan khusus di stadion sesuai SOP yang telah ditetapkan secara global.
Selanjutnya, renegoisasi masalah waktu pertandingan dengan pemegang hak siar, pastikan hal tersebut berpatokan pada aspek keamanannya.
Oke lah mereka sudah mengeluarkan banyak uang untuk membeli hal siar, tapi bukan berarti boleh mengabaikan aspek yang lebih penting dari urusan duit.
Ingat, 129 nyawa itu bukan hany statistik  itu nyawa manusia yang harganya tak bisa dibayar atau diperbandigkan  dengan apapun.
Sepanjang seluruh aspek tersebut belum jelas dan supporter tetap ndablek dengan sikapnya yang tak mau menerima kekalahan serta  semuanya bersepakat untuk menjaga benar hal tersebut, Hentikan pertandingan Liga sepakbola di Indonesia.
Terlalu kecil sepakbola jika dibandingkan dengan satu nyawa manusia sekali pun.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H