Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Hukum Pilihan

Apa dan Siapa di Balik Nama BJORKA

13 September 2022   16:59 Diperbarui: 13 September 2022   17:13 558
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Sumber: cnbcindoneesia.com

BJORKA, sebuah nama asing yang belakangan akrab ditelinga masyarakat Indonesia setelah sosok maya  tersebut melancarkan aksinya membobol sejumlah data milik pribadi dan Pemerintah Indonesia dan disebarkan di sebuah forum.

Ia awalnya mengaku berhasil membobol  1,3 miliar data pribadi yang teregistrasi di SIM Card telepon seluler prabayar.

Kemudian data yang ia bobol merembet milik Pemerintah Indionesia, antara lain data surat menyurat  atau semacam taklimat dari Badan Intelejen Nasiona (BIN) kepada Presiden Jokowi.

Tak sampai disitu, data-data pribadi milik para pejabat negara pun ia umbar, diantaranya terkait masalah pelaksanaan vaksinasi.

Nama Bjorka semakin menjulang, setelah para pejabat berwenang menyikapinya dengan saling menyalahkan satu sama lain dan bersikap denial, alih-alih mencari solusi.

Apalagi kemudian, lewat akun media sosial Twitter miliknya ia mengolok-ngolok Pemerintah, yang kini secara politis tengah gonjang-ganjing akibat skandal  Ferdy Sambo dan kebijakan menaikan harga BBM yang dianggap tak berpihak kepada rakyat.

Beberapa pihak mencoba menelusuri keberadaan Bjorka. Tetapi tak akan mudah menemukannya, dunia digital seperti belantara labirin yang bisa menyembunyikan siapa saja. Sebagai seorang peretas ia tentu saja memiliki kemampuan untuk bersembunyi di balik belantara labirin tersebut.

Meskipun, Bjorka lewat akun Twitternya mengaku dirinya berada di Ibukota Polandia, Warsawa. Tetapi belum tentu juga pengakuan dirinya tersebut benar.

Bjorka, dari namanya saja sudah sangat asing meskipun mengingatkan kita pada penyanyi wanita legendaris asal Islandia, Bjork.

Mungkin saja ia terinspirasi oleh nama sosok penyanyi tersebut, nama tersebut lazim diberikan pada perempuan Islandia.

Selain itu, nama Bjork juga sangat banyak di gunakan di Swedia, Denmark dan Negara Skandinavia lain dengan berbagai variasi, sebagai nama depan maupun nama belakang.

Dalam bahasa Inggris Bjork berarti Birch  Tree atau pohon Birch. 

Menurut situs Greener.co, pohon ini merupakan pohon asli dari Eropa Utara, berkayu keras yang bisa tumbuh menjulang hingga 30 meter.

Daunnya berwarna hijau cerah, dengan kulit kayu berwarna putih. Tetapi uniknya saat musim gugur tiba daunnya berubah warna menjadi kekuningan dan dari batang pohonnya tumbuh bunga.

Semakin tua usia pohon birch tersebut, maka kulitnya akan semakin gelap. 

Namun demikian, populasi pohon Birch terluas tunbuh di Rusia bagian tengah dan oleh orang Rusia pohon Birch ini dianggap sebagai simbol nasional, bagian dari budaya dan tanda patriotisme.

Bahkan Birch Tree dianggap sebagai pohon nasional bangsa Rusia dan menjadi sumber inspirasi para sastrawanya dalam melahirkan karya-karya sastra indah.

Apabila kita mencoba menggunakan ilmu "cocokologi" ala utak atik gathuk  bisa jadi sosok Bjorka terinspirasi oleh hal tersebut, karena kita tahu juga track record hacker Rusia di dunia digital memiliki nama "harum."

Terlebih, menurut pengakuannya,  sosok Bjorka ini terlahir dari orang tua korban Orde Baru yang terbuang di wilayah Timur Eropa. Wilayah yang saat perang dingin identik dengan ajaran komunisme.

Apapun arti dibalik nama Bjorka, kita semua mesti bijak menyikapi keberedaan sosok hacker seperti Bjorka, tak perlu juga kita mengglorifikasi siapapun dibalik upaya peretasan tersebut.

Sebaiknya kita terus mendorong kesadaran pemerintah dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan terkait perlindungan data pribadi yang undang-undangnya belum juga disahkan.

Mungkin kita sedikit berterimakasih kepada Bjorka, karena kemunculannya kita semua terutama pemerintah menjadi lebih aware tentang keamanan data pribadi milik rakyatnya yang selama ini memang dikelola dengan cara yang sangat payah.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Hukum Selengkapnya
Lihat Hukum Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun