Dalam bahasa Inggris Bjork berarti Birch  Tree atau pohon Birch.Â
Menurut situs Greener.co, pohon ini merupakan pohon asli dari Eropa Utara, berkayu keras yang bisa tumbuh menjulang hingga 30 meter.
Daunnya berwarna hijau cerah, dengan kulit kayu berwarna putih. Tetapi uniknya saat musim gugur tiba daunnya berubah warna menjadi kekuningan dan dari batang pohonnya tumbuh bunga.
Semakin tua usia pohon birch tersebut, maka kulitnya akan semakin gelap.Â
Namun demikian, populasi pohon Birch terluas tunbuh di Rusia bagian tengah dan oleh orang Rusia pohon Birch ini dianggap sebagai simbol nasional, bagian dari budaya dan tanda patriotisme.
Bahkan Birch Tree dianggap sebagai pohon nasional bangsa Rusia dan menjadi sumber inspirasi para sastrawanya dalam melahirkan karya-karya sastra indah.
Apabila kita mencoba menggunakan ilmu "cocokologi" ala utak atik gathuk  bisa jadi sosok Bjorka terinspirasi oleh hal tersebut, karena kita tahu juga track record hacker Rusia di dunia digital memiliki nama "harum."
Terlebih, menurut pengakuannya, Â sosok Bjorka ini terlahir dari orang tua korban Orde Baru yang terbuang di wilayah Timur Eropa. Wilayah yang saat perang dingin identik dengan ajaran komunisme.
Apapun arti dibalik nama Bjorka, kita semua mesti bijak menyikapi keberedaan sosok hacker seperti Bjorka, tak perlu juga kita mengglorifikasi siapapun dibalik upaya peretasan tersebut.
Sebaiknya kita terus mendorong kesadaran pemerintah dan masyarakat Indonesia secara keseluruhan terkait perlindungan data pribadi yang undang-undangnya belum juga disahkan.
Mungkin kita sedikit berterimakasih kepada Bjorka, karena kemunculannya kita semua terutama pemerintah menjadi lebih aware tentang keamanan data pribadi milik rakyatnya yang selama ini memang dikelola dengan cara yang sangat payah.