Brigadir J cukup menarik perhatian.
Kemunculan istri Irjen Pol Ferdy Sambo, Putri Candrawathi dihadapan publik untuk pertama kalinya setelah peristiwa kematianApalagi dalam pernyataan singkatnya, Putri mengaku telah memaafkan semua kejadian yang menimpa keluarganya, mungkin juga terkait pelecehan seksual yang menimpa dirinya.
"Dan, saya ikhlas memaafkan segala perbuatan yang kami dan keluarga alami" ujar Putri
Rangkaian kata pendek ini titik beratnya ada di kata "memaafkan."Â
Pertanyaannya memaafkan kesalahan siapa, atas kesalahan apa?
Apabila kita kontruksikan dari awal "drama Duren Tiga" sangat mungkin konteks "memaafkan" dalam pernyataan Putri tersebut adalah pelecehan seksual yang didaku menimpa dirinya.
Dengan demikian, Putri mencoba melekat pada cerita awal versi Polisi bahwa kasus Kematian Brigadir J ini bermula dari perbuatan pelecehan seksual yang menimpa dirinya.
Tanpa mengurangi rasa prihatin terhadap Putri sebagai diduga korban pelecehan seksual yang diakui pernah dialaminya.Â
Jika benar pelecehan itu terjadi, menilik alur ceritanya yang diduga melakukannya adalah Brigadir J yang merupakan ajudan atau bisa diklasifikasikan sebagai bawahan suaminya yang dalam hirarki kepangkatan di Kepolisian bak bumi dan langit.
Artinya seorang bawahan melakukan pelecehan seksual terhadap seseorang yang secara status sosial dan profesional jauh di atasnya.
Suatu hal yang dalam pola pelecehan seksual tak biasa. Lazimnya, pelecehan seksual dilakukan oleh atasan kepada bawahannya karena ada relasi kuasa di sana.