Selain itu, Paypal merupakan salah satu layanan payment gateway yang banyak digunakan oleh pemilik usaha e-commerce yang cenderung memiliki usaha Business to Customers (B2C).
Payment gateway ini pada dasarnya menjembatani antara pemilik usaha dan konsumen. Pemilik usaha atau pelaku usaha online apapun bentuknya secara individu maupun kelompok apabila ingin menerima pembayaran atas jasa atau barang yang dijualnya lewat kartu kredit, mereka harus memiliki payment gateway.
Payment Gateway inilah yang bertindak sebagai pengirim data kartu kredit dari pelaku usaha yang bersangkutan ke jaringan kartu kredit.
Sebelum dapat melakukan transaksi keuangan menggunakan Paypal, pelaku transaksi wajib memiliki akun Paypal terlebih dahulu.
Pendaftaran akun Paypal cukup mudah karena yang dibutuhkan hanyalah alamat email yang aktif serta kartu kredit atau kartu debit untuk melakukan verifikasi Paypal tersebut.
Paypal didirikan pada tahun 1998 dengan nama Confinity oleh Ken Howery, Luke Nosek, Max Levchin, dan Peter Thiel. Pada tahun 2000 Confinity bergabung dengan bank online X.Com milik Elon Musk.
Perusahaan hasil merger ini kemudian berganti nama menjadi Paypal. Dalam mengembangkan Paypal manajemen bersepakat untuk memfokuskan bisnisnya menempel dengan eBay, sebuah perusahaan e-commerce yang cukup populer.
Strategi tersebut membuat Paypal berkembang sangat pesat sehingga dalam waktu satu tahun saja sudah memiliki pengguna sebanyak 10.000 akun.
Padahal eBay sebenarnya memiliki sistem pembayaran sendiri yang dinamakan Billpoint, namun dimata para konsumen eBay namanya kalah pamor oleh Paypal.
Akhirnya karena Billpoint dianggap tak berhasil, eBay mengakuisisi Paypal yang saat itu sudah menjual sahamnya ke publik di Bursa saham Nasdaq pada tahun 2002, dan menjadikan Paypal sebagai sistem pembayaran utama yang diberlakukan.