Bahkan banyak diantara para gamer yang di dominasi oleh generasi Milenial dan Gen Z mengaitkan pemblokiran ini dengan generation gap antara  kedua generasi tersebut dengan generasi baby boomer yang menurut mereka berada dibalik keputusan pemblokiran platform.digital gaming tersebut.
Seperti yang dicuitkan oleh pemilik akun Twitter @Fiar098.
"Layanan internet harusnya gaboleh dipegang sama kominfo lagi selama yang masih duduk disana para boomer tolol asal blok gajelas. Akses buat main game lewat steam, epic, dll aja di blokir masa paypal juga ikutan, banyak loh yang nyari duit lewat paypal. #BlokirKominfo"
Cuitan yang cukup menohok ini telah diretwit sebanyak 10.800 kali dan ditanggapi oleh 1.001 akun lainnya.
Kebanyakan dari mereka yang menanggapi cuitan ini, menunjukan persetujuannya terkait ungkapan "generation gap" dari cuitan tersebut.
Hal ini membuat saya bertanya-tanya apakah perbedaan pemahaman dalam kaitannya dengan pemblokiran dan aturannya tersebut diakibatkan generation gap yang berujung menjadi semacam clash of civilization antar generasi?
Milenials khususnya Gen Z secara natural memang termasuk ke dalam digital savvy atau melek akan teknologi digital, kehidupan mereka sejak dilahirkan dan dibesarkan memang sudah akrab dengan dunia digital.
Sementara generasi baby boomer dan generasi X terkesan kurang mengakrabi dunia digital lantaran mereka dibesarkan dalam lingkup dunia yang masih berkutat pada teknologi analog.
Walaupun sebagian dari kedua generasi oldies ini ada juga yang tingkat literasi digitalnya cukup tinggi, tapi tetap saja buat generasi "Now" itu dianggap belum cukup untuk memahami keinginan mereka dalam hal penyikapan terhadap teknologi digital jaman now.
Milenials dan Gen Z, melihat dunia teknologi informasi A.ka digital tak sekedar help desk seperti prespektif boomer dan Gen X.
Bagi generasi milenials dan Gen Z, dunia dgital adalah jantung dari setiap pergerakan kehidupan, bukan sekedar pelengkap saja.