Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Benarkah Islamofobia Terjadi di Indonesia yang Mayoritas Penduduknya Beragama Islam?

18 Juli 2022   07:02 Diperbarui: 18 Juli 2022   07:09 318
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Dalam laporan tersebut Islamofobia didefinisikan sebagai permusuhan tidak berdasar terhadap umat Islam dan dengan demikian menimbulkan kebencian atau ketakutan terhadap sebagian besar atau semua Umat Islam.

Istilah ini diciptakan dalam konteks umat Islam di Inggris atau Eropa pada umumnya dan dirumuskan berdasarkan kerangka berpikir Xenophobia yang diperluas.

Xenophobia sendiri memiliki arti ketakutan dan kebencian terhadap orang asing.

Sikap Islamofobia menurut laporan tersebut lahir karena serangkain pandangan mereka yang salah tentang Islam.

Mereka berpandangan bahwa Islam adalah agama monolitik yang tunggal dan kaku tanpa variasi dan tak mampu beradaptasi dengan realitas-realitas baru.

Selain itu, mereka beranggapan bahwa Islam tidak memiliki nilai-nilai yang sama dengan yang diajarkan agama-agama besar lainnya.

Dalam pandangan Barat Islam merupakan agama inferior yang biadab,kuno, dan tidak rasional. Serta menganggap Islam merupakan agama kekerasan yang mendukung terorisme dan mereka juga melihat Islam  sebagai ideologi politik yang buas.

Untuk menjelaskan pandangan tadi, sedikit banyak harus memahami bahwa budaya negara-negara Barat sangat kental dengan nilai-nilai agama Kristen.

Hal tersebut, menurut Peneliti Ilmu Sosial Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Ibnu Nadzir, sedikit banyak memengaruhi persepsi masyarakat di Negara Barat terhadap Islam dan penganutnya.

Pandangan mereka ini sebetulnya sama sekali tidak benar, karena pada dasarnya Islam menurut sejumlah litelatur yang saya baca adalah agama yang sangat adapatif terhadap perkembangan zaman dan sangat humanis.

Namun, pandangan yang tak benar ini kemudian seolah terkonfirmasi  dengan kejadian 9/11 tahun 2001 , saat mereka yang kebetulan beragama Islam melakukan aksi terorisme menghancurkan gedung WTC.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun