Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Waspadai Provokasi "Indonesia Resesi dan Bangkrut," Menjual "Rakyat" Untuk Syahwat Politik

17 Juli 2022   14:59 Diperbarui: 17 Juli 2022   15:12 317
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Begitu pun dengan China yang perekonomiannya berpotensi terkena resesi sebesar 20 persen, Jepang 25 persen.

Negara-negara ASEAN seperti Malaysia potensi resesinya 13 persen, Vietnam dan Thalland 10 persen serta Filipina 8 persen.

Seluruh negara itu, potensi resesinya di atas Indonesia, hanya India yang sama sekali tak berisiko, potensinya 0 persen.

Meskipun  berpotensi sangat rendah terkena resesi atau bisa dikategorikan aman, Sri Mulyani sebagai Menkeu kemudian memberi pernyataan bahwa Indonesia tetap harus waspada.

"Indikator neraca pembayaran kita,  APBN kita, ketahanan GDP kita, dan juga dari sisi korporasi maupun dari rumah tangga serta monetary policy kita relatif dalam situasi yang tadi disebutkan risikonya 3 persen dibandingkan dengan negara lain yang potensi mengalami resesi jauh di atas 70 persen, di atas kita. Namun, kita tidak terlena kita tetap harus waspada"

Tak ada yang salah dengan pernyataan SMI ini, Indonesia memang harus tetap waspada meski risiko terkena resesi sangat kecil.

Mengapa harus waspada?

Karena memang situasi ekonomi global tidak sedang baik-baik saja,  prospek ekonomi  global kian gelap menurut International Monetary Fund (IMF)

Kondisi itu bisa terjadi karena pandemi Covid-19 ditambah situasi geopolitik dunia yang tak menentu akibat perang Rusia-Ukraina yang berimbas pada suplai komoditas utama dunia pangan dan energi.

Namun oleh mereka dipelintir dengan hanya mengambil 4 kata terakhirnya saja "Kita tetap harus Waspada" Yang disambungkan dengan frasa hasil fabrikasi mereka, seolah-olah Indonesia dalam kondisi kritis, tinggal sepelemparan batu menuju resesi.

Sebenarnya, apa sih resesi ekonomi itu?

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun