Lagipula dalam situasi seperti saat ini, kebijakan ini masih belum pas, dengan segala dinamika ekonomi masyarakat terutama masalah kenaikan bahan pangan yang belakangan terus terjadi.
Andai memang arahnya demikian, justru akan menimbulkan kesulitan baru, baik untuk penerimanya maupun distribusinya.
Cobalah gunakan cara lain yang masuk akal jika memang ingin subsidi elpiji 3 kg tersebut tepat sasaran.
Kebijakan tersebut juga tak terlalu mendesak karena menurut data dari Kementerian Keuangan realisasi penyaluran elpiji bersubsidi hingga bulan Mei 2022 tercatat di angka 2,5 juta metrik ton, hanya sedikit di atas periode yang sama tahun sebelumnya, yang sebesar 2,4 juta metrik ton.
Dengan demikian masih ada ruang pergerakan kondisi keuangan negara. Harapannya, Pemerintah bisa mencari solusi yang lebih tepat terkait masalah ini.
Jangan sampai mencoba menyelesaikan sebuah masalah tetapi malah menimbulkan masalah lain yang lebih kompleks.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H