Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

Gangubai Kathiawadi, Film India Keren Tentang Aktivis Perempuan Pejuang Legalisasi Prostitusi

14 Mei 2022   14:54 Diperbarui: 14 Mei 2022   23:27 1622
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Setelah beberapa kali tertunda akhirnya tadi malam saya bisa menyempatkan diri menonton salah satu film India terbaik di media streaming Netflix "Gangubai Kathiawadi."

Film berdasarkan kisah nyata yang merupakan cerita dramatisasi biografi Gangubai Harjevandas yang ditulis oleh S Hussain Zaidi berjudul "Mafia Queen of Mumbai"

Buku yang kemudian diadaptasi menjadi naskah film oleh Sanjay Leela Bhansali yang juga bertindak sebagai sutradara film tersebut.

Gangubai Kathiawadi terkenal sebagai seorang aktivis perempuan yang memperjuangkan legalitas pekerja seks komersial (PSK) di India pada tahun 1960-an.

Gangu begitu biasanya ia disapa memang bukan pejuang semacam Bunda Theresa atau Mahatma Gandhi yang penuh kemuliaan, layaknya seorang malaikat

Namun, hal tersebut tak membuat diri Gangu lebih buruk dari keduanya. Ia bukan malaikat tetapi bukan pula seorang iblis

Ia hanya manusia biasa dengan segala keterbatasannya yang  justru hingga titik tertentu terlihat lebih mampu memotivasi orang-orang yang ada dilingkungannya, di wilayah Kamathipura.

Kamathipura adalah sebuah wilayah "red light district-nya" Mumbai. Di sana segala hal berbau transaksi gelap termasuk prosititusi terjadi.

Sementara Gangubai Kathwiadi sendiri berasal dari sebuah  keluarga bermartarbat  yang tinggal di sebuah kota kecil bernama Kathiawar.

Makanya ia kemudian mengimbuhi namanya menjadi Gangubai Kathiawadi, padahal nama aslinya seperti tertulis dalam Biografinya adalah Gangubai Harjevandas.

Film ini dimulai dengan cerita jalinan kasih antara Gangu muda dengan kekasihnya, yang menjanjikan bisa membawanya menjadi salah satu bintang film di Munbai.

Karena kenaifannya, Gangu akhirnya terjebak dalam dunia kelam Kamathipura, sang kekasih menjual dirinya pada seorang mucikari.

Dari sinilah jalan hidupnya berubah, ia harus menerima nasibnya menjadi seorang PSK.Dan takdir itu ia terima dengan tulus.

Perkembangan karakter Gangubai dalam film itu terkesan terlalu cepat dari gadis polos yang berasal dari sebuah kota kecil menjadi PSK dengan kepribadian yang sangat kuat.

Namun tampaknya penulis skenario ingin memberi lebih banyak porsi perhatian pada sosok tokoh utama yang penuh keberanian sekaligus kontroversial.

Andai film ini benar-benar berdasar cerita fiksi perubahan karakter dari polos menjadi setangguh Gangu yang begitu cepat patut dipertanyakan.

Namun lantaran film ini berdasarkan biografi yang nyata terjadi, jadi sudah terbukti bagaimana Gangu bisa bertahan melewati tekanan berat dalam proses pengembangan pribadinya.

Secara keseluruhan plot dalam film ini bisa dibagi menjadi tiga babak. 

Awal mula Gangubai tiba di Kamathipura, kelapangan hati saat dirinya menerima takdir yang kejam, sampai dengan akhirnya dirinya meraih kejayaan sebagai orang yang berpengaruh.

Alur ceritanya relatif kronologis maju yang sangat mudah diikuti, hanya ada sedikit flashback diawal cerita itu bermula.

Sanjay sang Sutradara dengan cerdik mencuplik berbagai momen penting kehidupan Gangu tanpa perlu membuat alur ceritanya loncat-loncat, tapi runut sehingga enjoyable.

Selain itu, meski film Gangubai  Kathiawadi berkisah tentang prostitusi dan eksploitasi seksual perempuan, film bergenre drama ini sama sekali tak mengumbar hal-hal berbau vulgar apalagi nudity seperti yang seringkali kita temukan dalam film-film dengan topik serupa.

Keputusan cerdas tersebut, membuat film menjadi lebih nyaman untuk ditonton dan para penikmatnya bisa fokus pada premis yang diusung film ini.

Karena kita tahu juga, topik yang dibesut dalam film ini sebenarnya cukup kontroversial tentang legalitas aktivitas prostitusi.

Tak hanya di India, negara kita juga mungkin memiliki situasi yang tak jauh berbeda. Legalisasi prostitusi mungkin hanya kalah keriuhan kontroversinya dengan legalisasi LGBT seperti yang sekarang tengah ramai di media sosial.

Di India, ketika seorang perempuan sudah ternoda apapun alasannya besar kemungkinan keluarganya tak akan mau menerima mereka lagi.

Perempuan dalam situasi seperti ini jelas adalah korban, tetapi anehnya bukan dirangkul malah "dipukul" layaknya seorang kriminal. Setidaknya begitulah yang terjadi di Kamathipura.

Secara estetika gambar, film ini pun cukup keren dan meriah dengan warna-warni semarak khas Bollywood.

Kamathipura sebagai sebuah setting ditampakan secara indah, mulai dari pemandangan dengan lampu remang dan deretan wanita India dengan Sari yang beraneka warna, hingga penggambaran kesemarakan sebuah perayaan yang memesona dalam sebuah adegannya.

Sepertinya tim produksi berusaha sangat keras untuk menampilkan visual yang immersive pada adegan-adegan kolosal dalam film  ini.

Secara keseluruhan film ini sangat keren dan layak buat ditonton, saya akan memberi rating 8/10 untuk film Gangubai  Kathiawadi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun