Saya kok agak bingung yah, saat ini di bawah kepemimpinan Gubernur Anies Baswedan di DKI Jakarta yang dianggap sebagai sebuah keberhasilan pembangunan lebih mengarah pada hal-hal yang kurang substansial dan cenderung hanya untuk kebutuhan rekreatif bagi kehidupan masyarakat Ibu Kota.
Sebut saja misalnya Jakarta Internasional Stadion (JIS) yang begitu dibanggakan. Kemudian Taman Eco Park Tebet, Jembatan penyeberangan di beberapa tempat di sepanjang jalan Sudirman- Thamrin yang Instagramable.
Ada pula putaran tapal kuda di kawasan Lenteng Agung Jakarta Selatan, Â yang jika dilihat dari udara meriah dengan warna-warna eye catching. Lantas jika kita bergeser ke wilayah Senen Jakarta Pusat kembali jembatan penyeberangan orang di dandani menjadi lebih berwarna.
Nah, ada lagi yang menjadi sorotan publik yakni saat Anies membangun sirkuit baru secara instan di wilayah Ancol Jakarta Utara untuk kepentingan penyelenggaraan Formula E, .
Semuanya, lebih cenderung untuk kepentingan hiburan yang tak berhubungan langsung dengan hal-hal esensial demi menaikan taraf hidup rakyat Jakarta.
Sementara, pembangunan untuk hal-hal pokok bagi kehidupan masyarakat Jakarta seperti misalnya untuk pengelolaan banjir, normalilasi berbagai sungai yang melintas di Jakarta cenderung diabaikan.
Bahkan untuk yang satu ini warga Jakarta harus menggugat ke pengadilan terlebih dahulu agar kali yang melintas di wilayahnya di normalisasi oleh Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.
Lebih ironis lagi, terkait kebutuhan perumahan sesuai janji kampanyenya, yang diumbar sangat bombastis saat itu, "Rumah DP 0 Rupiah".
Melansir Kompas.Com, tadinya Anies menargetkan pembangunan rumah bagi masyarakat DKI dengan DP 0 Rupiah ssbanyak 300.000 rumah, setiap tahun akan dibangun 60.000 rumah.
Kemudian target ini di review oleh Pemprov DKI berkurang menjadi 235.000 unit rumah.
Ndilalahnya dengan alasan kemampuan keuangan DKI Jakarta tergerus pandemi Covid-19. Target pembangunan hasil review tersebut dipotong lagi, tak tanggung-tanggung 95,5 persen dari target awal menjadi hanya 10.000 unit rumah sajaÂ
Dan ternyata target ini pun jauh dari kata "tercapai" berdasarkan laporan kinerja Pemprov DKI tahun 2021, per Pekan ke-4 November 2021 realisasi pembangunan rumah DP 0 rupiah yang bisa dinikmati masyarakat Jakarta hanya 885 unit saja.
Bahkan belakangan proyek Rumah DP 0 Rupiah dijadikan bancakan oleh beberapa pelaksananya yang berujung perkara hukum.
 KPK menduga ada kerugian negara sebesar Rp. 152 miliar dari korupsi pengadaan lahan untuk pembangunan rumah DP 0 Rupiah di Cipayung Jakarta Timur.
Sampai saat ini, KPK memang tak menemukan keterlibatan Anies Baswedan dalam kasus pengadaan lahan bagi Rumah DP 0 Rupiah itu.
Meskipun demikian, Anies seharusnya memiliki tanggungjawab moral terhadap kasus tersebut. Toh Rumah DP 0 Rupiah adalah murni program yang berasal dari janji kampanye Anies yang wajib dipenuhi dan seharusnya karena program prioritas pengawasannya bisa dilakukan lebih intens.
Sayangnya, Anies sepertinya tak merasa ada yang salah dengan kondisi tak terpenuhinya janji kampanyenya, malah berbuah korupsi tersebut.
Mungkin berbagai pembangunan  fasilitas umum yang menghibur dan rekreatif tadi dijadikan Anies sebagai sarana untuk mengurangi rasa kecewa masyarakat atas kegagalan pembangunan untuk hal-hal yang lebih substansial  bagi kehidupan masyarakat, seperti Rumah DP0 Rupiah tersebut.
Ajaibnya, sebagian masyarakat terbuai dan mengganggap semua pembangunan yang terkesan artifisial tersebut merupakan sebuah keberhasilan Anies dalam memimpin Jakarta.
Meskipun ya bebas saja kalau mau menganggap pembangunan Jakarta yang terkesan artifisial itu sebagai sebuah keberhasilan dan prestasi yang patut dibanggakan.
Semua pihak memiliki preferensi dan interpretasi masing-masing tentang  keberhasilan pembangunan di sebuah Provinsi.
Tapi buat saya ya lucu aja sih.
Kok membangun stadion atau Jembatan Penyeberangan Orang instagramable yang dampaknya tak terlalu signifikan bagi kehidupan diglorifikasi sedemikian hebatnya.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI