Produk hilirnya berupa minyak goreng kemasan dengan merek dagang yang paling dikenal adalah Fortune dan Sania.
Sementara PT. Musim Mas yang salah satu petingginya kini ditahan Kejaksaan Agung, merupakan perusahaan kelapa sawit terintegrasi terbesar di dunia.
Melansir situs resminya, PT.Musim Mas Berdiri pada tahun 1972 yang berbasis di Medan Sumatera Utara, tetapi saat ini kantor pusat mereka berada di Singapura.
Dari hulu, Musim Mas menanam kelapa sawit untuk minyak mentah dan kernel sawit. Di hilir, Musim Mas memproduksi minyak kelapa sawit untuk sabun, oleokimia, biofuel, dan produk lainnya
Musim Mas merupakan pengekspor minyak sawit terbesar Indonesia, tak heran jika pemiliknya Bachtiar Karim masuk dalam daftar 10 orang terkaya di Indonesia versi majalah Forbes dengan kekayaan mencapai US$ 3,5 miliar atau setara dengan Rp. 50,25 triliun.
Di Indonesia Musim Mas mengusung mereka dagang minyak goreng, Sunco, Amago, Voila, Tani dan M&M.
Satu lagi produsen minyak kelapa sawit yang petingginya ditetapkan sebagai tersangka adalah PT Permata Hijau Group,.
Permata Hijau Group memiliki perkebunan kelapa sawit, minyak goreng, industri biodiesel dan oleokimia.Â
Hasil produksi minyak goreng Permata Hijau Grup ini diekspor ke Singapura, Saudi Arabia, Afghanistan dan beberapa negara di Amerika Selatan.
Minyak goreng yang mereka produksi dikemas dalam jerigen ukuran 5 kg atau lebih yang diproduksi dengan metode injection moulding.
Perusahaan milik Robert Wijaya memiliki beberapa anak usaha yakni PT. Permata Hijau Palm Oleo dan beberapa perusahaan pengolahan CPO lainnya, basis usahanya berada di Belawan Medan Sumatera Utara.