Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Erik Ten Hag Kuat Kemungkinan Menjadi Pelatih MU Musim Depan

24 Maret 2022   07:02 Diperbarui: 24 Maret 2022   07:42 455
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Jurnalis sepakbola kondang asal Italia Fabrizio Romano lewat akun Twitternya @Fabrizioromano mengkonfirmasi pertemuan antara Bos MU dengan Erik ten Hag calon kuat pengganti Ralf Rangnick sebagai pelatih tetap di Manchester United.

Dalam pertemuan itu seperti diungkapkan Romano, Ten Hag ingin mengetahui secara jelas kebijakan budgeting MU terkait transfer pemain

Di lain pihak manajemen MU sangat terkesan dengan pelatih klub sepakbola elit Belanda Ajax Amsterdam tersebut.

Kemampuan bahasa inggris yang sempurna dalam menyampaikan presentasinya sangat mengesankan para petinggi  MU.

Meskipun pihak MU belum memberikan "kode keras"bahwa ten Hag lah yang akan menjadi juru ramu si Setan Merah musim depan, tapi pertemuan yang oleh Romano disebut sebagai "wawancara kerja" ini dianggap sebagai penamda keseriusan dari kedua belah pihak untuk menjalin kerja sama di musim depan.

Apalagi kontrak ten Hag  dengan Ajax yang berakhir tahun 2023 belum ada tanda-tanda bakal diperbaharui.

Bagi MU, apabila sudah merasa cocok dengan ten Hag, mereka pasti akan menebus sisa kontraknnya yang tersisa satu tahun tersebut.

Ten Hag sendiri sepertinya sangat berharap menjajal peruntungannya di Liga paling top di dunia, English Premiere League (EPL).

Namun demikian, MU mungkin masih menimbang-nimbang pelatih mana yang menjadi pengganti Ralf Rangnicks musim dspan.

Untuk itulah, MU masih akan mewawancarai kandidat lain calon pelatih kkub sepakbola yang bermarkas di Old Trafford tersebut.

Selain ten Hag kandidat lain yang digadang-gadang oleh sejumlah media  bakal membesut The Red Devils  musim depan adalah pelatih Paris Saint Germain (PSG) Mauricio Pochettino, mantan pelatih Real Madrid Julen Lopetegui.

Kemudian ada pula  nama pelatih Real.Madrid saat ini, Carlo Ancelotti dan pelatih Timnas Spanyol Luis Enrique.

Namun, khusus nama terakhir, Luis Enrique sepertinya agak mustahil untuk melatih MU musim depan, lantaran Spanyol akan berlaga di Piala Dunia Qatar akhir tahun 2022 ini.

Enrique tentu saja akan lebih memilih melatih Timnas Spanyol di Piala Dunia dibanding melatih MU, ada prestise tersendiri membawa nama negaranya di ajang sepakbola paling bergengsi.

Pesaing paling serius ten Hag untuk menjadi pelatih MU adalah Pochettino yang konon katanya di inginkan oleh para pemain MU.

Namun, keinginan para pemain tak akan berarti apapun anda para petinggi MU tak menghendakinya.

Andai ten Hag jadi dipinang MU dan ia menyetujuinya, ada sejumlah keuntungan yang akan di dapatkan Manchester Merah dari kerja samanya dengan ten Hag kelak 

Pertama Manchester United sepertinya tak perlu lagi jor-joran membeli para pemain bintang mahal dan bergaji tinggi.

Lantaran, jika menilik track record saat ten Hag menangani Ajax dan FC Utrech ia piawai membangun prestasi klub asuhannya yang berisikan para pemain muda.

Tentunya kita masih ingat saat ten Hag membawa skuad muda Ajax menembus babak SemiFinal Liga Champion pada musim 2018/2019.

Tahun berikutnya pun, Ajax selalu lolos dari fase grup Liga Champion, bahkan musim ini Ajax mampu berkprah hingga babak perdelapan final padahal Ajax banyak ditinggalkan para pemain bintangnya seperti Frankie de Jong yang pindah ke Barcelona, Matthijs de Ligt yang diboyong Juventus, Donny Van de Beek yang hijrah ke MU.

Di dalam negeri pun Ajax  sangat berkuasa, saat ini di Eredivisi  Ajax masih memimpin klasemen sementara  selisih dua poin dengan musuh bebuyutannya PSV Eindhoven.

Dengan kepiawaiannya ini bukan tidak mungkin ten Hag bakal mendorong pemain muda jebolan akademi MU untuk lebih banyak berkiprah dan bersaing di tingkat teratas.

Jika ini terjadi keuntungan besar bagi Manchester United, selain dari sisi finansial akan menjadi lebih efesien yang kemudian bakal berefek ke sisi prestasi serta pembinaan pemain muda.

Dan jangan lupa ten Hag juga sangat piawai memoles pemain yang penampilannya melempem padahal pemain itu sangat potensial.

Ia bisa memoles salah satu pemain muda asal Pantai Gading  Sebastian Heller yang dibuang West Ham United karena dianggap "kayu mati" menjadi bersinar di Ajax bahkan menjadj salah satu top skor Liga Champion musim ini.

Selain Heller, ada pula nama Hakim Ziyech yang talentanya bisa dibangkitkan ten Hag saat bermain di Ajax, sehingga kemudian dipinang Chelsea dan kini menjadi salah satu pemain penting di Chelsea karena produktifitas dalam mencetak gol dan memberi asist.

Di Manchester United sendiri beberapa pemain bertalenta keren kini tengah meredup, sebut saja Marcus Rushford yang lama puasa gol, kemudian ada Harry Maguire yang musim ini kerap melakukan blunder.

Pun demikian dengan Luke Shaw, Viktor Lindelof, dan  Aaron Wan Bassaka. Level permaianan mereka sebenarnya sangat tinggi tetapi entah mengapa talentanya tersebut seolah menguap di musim ini.

Mungkin dengan kapabilitas ten Hag dalam memoles "kayu mati" untuk kembali menemukan performa terbaiknya bakal membawa mereka mengkilap lagi.

Satu hal lain, seperti dilansir pandit-pandit sepakbola Eropa, yang membuat ten Hag dianggap pantas melatih Manchester Merah lantaran ia merupakan salah satu pelatih yang kaya taktik dan memiliki filosofi menyerang dalam membesut tim asuhannya.

Kekayaan taktik ten Hag didapatnya saat dirinya menjadi asisten Pep Guardiola saat menungkangi klub asal Jerman Bayern Munchen.

Selain itu kebersamaannya dengan  Ajax membawa ten Hag menjadi pelatih yang  harus mampu mempraktikan skema 4-3-3 yang sangat menyerang dengan fillosofi Total Football-nya yang menjadi trademark Ajax.

Meskipun  demikian bukan berarti Erik ten Hag tak memiliki kelemahan yang sangat mungkin membuat MU tambah terpuruk.

Ten Hag belum berpengalaman memegang tim besar penuh bintang dan penuh tekanan seperti MU selama in. 

Bisa jadi ia tak akan mampu menguasai ruang ganti MU sehingga suasana tim tak kondusif dan ten Hag tak bisa menerapkan sistem yang ia bangun.

Namun demikian, dengan dukungan manajemen, sangat mungkin MU akan membuang para pemain bintangnya. Melakukan overhaul agar ten Hag bisa membangun MU brick by brick dengan berisikan para pemain muda yang bertalenta hebat hasil talent scouting-nya bersama Rangnick yang kemungkinan besar menjadi advisor Direktur Teknik MU.

Jika ini yang terjadi, fans Manchester United yang terkenal sangat demanding harus lebih bersabar karena hasilnya kemungkinan tak akan instan.

Butuh waktu beberapa musim untuk kembali mencicipi indahnya mengangkat trophy. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun