Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Tak Ada yang Aneh dari Ritual "Pawang Hujan" di MotoGP Mandalika

20 Maret 2022   19:56 Diperbarui: 20 Maret 2022   20:26 511
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Para Pawang Hujan bermain dalam konteks waktu, menunda, mempercepat atau mengalihkan hujan.

Seorang pawang hujan yang biasanya juga disebut sebagai komunikator alam, sebelum layak disebut pawang, mereka harus menempa dirinya dengan berbagai kearifan, terutama ikhtiar menjaga alam dan lingkungan sekitar.

Jadi pawang hujan seperti yang ditulis oleh Eva Junalisah dalam bukunya "Peranan Pawang Hujan dalam Pelaksanaan Pesta Pernikahan Pada Etnis Jawa"

Pawang hujan berpedoman pada sebuah tesis sederhana bahwa tidak ada sesuatu yang pasti di dunia ini, manusia hanya memohon dan berdoa termasuk untuk urusan hujan.

Dan ini merupakan kearifan lokal yang selama ini dipegang oleh masyarakat di Nusantara. 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun