Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Otomotif Pilihan

Pemerintah Resmi Tunda Kenaikan Tarif KRL Jabodetabek

8 Maret 2022   15:32 Diperbarui: 8 Maret 2022   16:11 266
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kementerian Perhubungan secara resmi menunda rencana kenaikan tarif KRL Commuter Line Jabodetabek yang tadinya diproyeksikan akan dilakukan per 1 April 2022.

Sebelumnya, Kemenhub berencana akan menaikan tarif awal KRL dari Rp.3.000 menjadi Rp. 5.000.

Namun demikian, namanya juga ditunda bukan berarti kenaikan tarif KRL ini akan dibatalkan secara permanen.

Rencananya wacana kenaikan tarif KRL ini akan kembali dibahas setelah selesai Ramadhan dan Lebaran tahun ini.

"Penyesuaian tarif KRL tidak akan dilakukan sebelum puasa dan Lebaran. Setelah itu pun kami pasti akan kaji lagi waktu implementasinya, melihat situasi dan kondisi yang berkembang di masyarakat," kata Juru Bicara Kemenhub Adita Irawati seperti dilansir Tirto.id. Selasa (08/03/22).

Kemenhub meyakini jika kenaikan tarif KRL itu dieksekusi pada bulan April 2022 ini masyarakat maaih dalam kondisi belum siap.

Kendati demkian, kenaikan sepertinya akan tetap dilakukan dengan implementasi dan sosialisasi yang lebih matang sehingga masyarakat akan lebih menerima kenyataan ini meski pahit.

Pertimbangannya, Pemerintah telah memberikan layanan yang lebih baik terkait masalah pelayanan dan prasarana kereta api.

Memang sih, sebagai pengguna harian KRL saya bisa merasakan perbaikan yang signifikan dalam hal pelayanan saat menggunakan KRL.

Interval jadwal antar kereta satu ke kereta berikutnya semakin rapat, sehingga kepadatan yang ekstrem di dalam gerbong sudah jarang terjadi lagi.

Fasilitas umum di setiap stasiun juga relatif membaik, toilet selalu terjaga kebersihannya, lebih merasa aman dan nyaman ketika ada di lingkungan stasiun.

Untuk sederetan perubahan baik ini, rasanya kita harus kembali mengucapkan terimakasih pada mantan Dirut PT KAI, Ignatius Jonan yang telah melakukan revolusi terhadap perkeretaapian nasional.

Namun, masih ada beberapa hal yang mesti diperbaiki terutama masalah ketepatan waktu,terkadang dibeberapa stasiun transit seperti Stasiun Manggarai, KRL masih sering tertahan yang oleh pihak KCI disebut karena ada masalah pergantian jalur.

Selain itu, bagi para penumpang jurusan Bekasi-Cikarang mereka harus memendam rasa kesal lantaran kereta yang mereka tumpangi tertahan lebih lama lantaran jalur keretanya  rebutan dengan kereta jarak jauh.

Untuk mengatasi hal tersebut, kini Pemerintah telah dalam tahap akhir membangun rel dwiganda antara Jatinegara hingga Bekasi.

Lebih jauh lagi jika kita perhatikan memang dalam 5 tahun terakhir ini KAI sudah banyak melakukan revitalisasi sejumlah stasiun seperti di Jatinegara, Klender, Bekasi, Cikarang serta Manggarai agar penumpang lebih nyaman.

Makanya, Pemerintah menjamin bahwa jika pun nantinya tarif KRL harus dinaikan "worth it" lah apalagi sudah 7 tahun tarif tersebut tak pernah naik.

Terakhir tarif KRL dinaikan tahun 2015, yah sepanjang itu demi kebaikan dan perbaikan pelayanan kita sebagai penumpang mau bilang apalagi.

 

 

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Otomotif Selengkapnya
Lihat Otomotif Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun