Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Money Pilihan

Menelisik Dampak Invasi Rusia ke Ukraina terhadap Ekonomi Global

24 Februari 2022   16:37 Diperbarui: 24 Februari 2022   17:00 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Kondisi ini akan berdampak luas terhadap perekonomian dunia termasuk Indonesia yang saat ini dalam kondisi rentan akibat dihantam keras pandemi Covid-19.

Pemulihan ekonomi global hampir dapat dipastikan akan terganggu oleh pecahnya perang dua negara bertetangga ini.

Selain itu, akibat invasi Rusia ke Ukraina akan berdampak pada Ekonomi Rusia secara keseluruhan, karena sanksi ekonomi dari negara-negara Eropa Barat dan Amerika Serikat yang selama ini menjadi counterpart utama perdagangan Rusia sudah dapat dipaatikan akan terjadi.

Alhasil akan meluluhlantakan ekonomi Rusia apalagi dalam saat bersamaan Pemerintah Putin harus mengeluarkan anggaran cukup besar sebagai ongkos perang.

Menurut sejumlah Ekonom dunia,  sanksi ekonomi berat berupa pembatasan dari sisi keuangan akan diberikan oleh Amerika Serikat dan Negara-Negara Eropa serta negara sekutunya di Kawasan lain terhadap Rusia.

Dampaknya bagi Rusia, pelarian aset ke luar negeri akan terjadi sangat intens, mata uang Rusia Rubel bakal anjlok sangat tajam, inflasi berpotensi meroket, dan gangguan perdagangan antar mereka akan terjadi secara masif.

Sanksi ekonomi ini tentu saja akan dibalas oleh Rusia, Putin bisa saja menutup sama sekali aliran gas dan minyak mentah produksi mereka ke Eropa.

Akibatnya Eropa kekurangan pasokan harga energi menjadi mahal yang otomatis akan memicu lonjakan inflasi dalam kondisi pertumbuhan ekonomi yang stagnan atau paling tidak melambat.

Karena ekonomi dunia sudah borderless, situasi ekonomi yang buruk di Eropa akan mengalir deras ke Amerika Serikat.

Pengelola ekonomi di AS akan kebingungan, kekurangan pasokan energi bakal memicu inflasi energi yang pada akhirnya akan mendorong inflasi di semua sektor, jika hal itu di rem dengan menaikan suku bunga, maka pemulihan ekonomi akan menjadi sangat lambat karena pertumbuhan ekonomi juga akan berjalan seperti keong, lambat banget.

Kondisi ekonomi stagflasi seperti di kedua kawasan utama ekonomi dunia akan membuat perekonomian  globalyang tengah rentan akibat pandemi, akan berpotensi kembali terjun menjadi resesi yang lebih dalam lagi dan pemulihannya akan sangat lambat.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Money Selengkapnya
Lihat Money Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun