Apabila kita cermati sepak terjang Raffi Ahmad dan Nagita Slavina dua sejoli pesohor yang dikenal sebagai artis ini sepertinya tengah bersiap untuk mentransformasi dirinya menjadi pengusaha sukses.
Rans Entertainment yang mereka dirikan pada tahun 2018 terus berkembang sangat pesat. Bahkan menurut pengakuan Raffi dalam Podcast garapan Helmy Yahya beberapa waktu lalu valuasi Rans Entertainment melebihi angka Rp. 2 triliun.
Bahkan kabar terkini, seperti dilansir Majalah bisnis kondang Forbes, Rans Entertainment-nya Raffi dan Nagita bakal segera melantai di Bursa Efek Indonesia lewat mekanisme Initial Public Offering atau IPO.
Menurut pengakuan Raffi dalam wawancaranya dengan Majalah Forbes, bahkan perusahaannya itu kini sedang dalam tahap pre-IPO, yang artinya mereka telah menyusun segala rupa persyaratan go public seperti yang tertuang dalam Undang-Undang Pasar Modal Indonesia.
Rans Entertainment boleh jadi awalnya tidak didesain menjadi perusahaan besar seperti saat ini.
Awalnya Rans dibuat hanya untuk mewadahi channel Youtube miliknya yang kini memiliki subscriber sebanyak 22 juta dan rumah produksi yang dibentuk oleh Raffi dan Nagita.
Seperti cerita sukses para pengusaha start-up Rans berawal di sebuah garasi dengan karyawan hanya tiga orang saja.
Saat itu konsepnya hanya membuat sesuatu atau konten yang dapat difilmkan untuk mendukung karir Raffi Ahmad, dan kontennya pun di distribusikan terbatas lewat channel Youtube miliknya dan akun instagram milik Raffi dan Nagita Slavina.
Dalam perjalanannya karena Raffi memang sangat terkenal dan memiliki image cukup positif serta hasil karyannya pun lumayan oke. Rans tak hanya membuat konten untuk kepentingan Raffi dan keluarganya, tapi mulai beralih membuat konten buat orang lain.
Dari situ Rans berkembang sangat pesat, menurut data yang dilansir Katadata.co.id. Kini Rans Entertainment bisnisnya mulai menggurita apalagi setelah disuntik modal cukup besar oleh salah satu mogul media di Indonesia Grup Emtek.
Saat ini, Rans Entertainment telah memiliki 9 lini bisnis, diantaranya :
Rans Music, yang lingkup usahanya terdiri  dari label musik, produksi musik, manajemen artis, studio rekaman, studio latihan hingga menyediaka segala kebutuhan untuk pembuatan konten digital.
PoweRANSger, seperti wadah untuk membuat konten baik untuk ditayangkan di cahnnel Youtube maupun di Instagram.
RA Picturre, rumah produksi yang didirikan oleh Raffi dan rekannya Fransen Sisanto. Beberapa produksi hasil RA Picture antara lain, Suster Ngesot, The Secret , Urban Legend dan ssjjmlaj film lainnya.
RANS Animation Studio, yang menggaral film-film animasi yang diantaranya berjudul serial si AA yang diputar di channel Youtube Rans.
Kemudian ada Rans Esport, RANS Cilegon FC klub sepakbola yang sempat menghebohkan karena isu akan mendatangan Mezut Ozil.
Selain itu di cabang basket ia pun mengelola RANS PIK Basket ball. Ada lagi RANS Beauty dan yang baru- batu ini diluncurkan RANS Zoo, proyek taman bermain yang ia dirikan di kawasan Pantai Indah Kapuk Jakarta Utara.
Seluruh bisnis Rans Entertainment ini berkisar di Gaya Hidup dan Keluarga, makanya semua bianisnya berhubungan dengan hal itu.
Pertanyaannya kemudian apakah memang saham Rans Entertainments bakal diburu publik andai mereka go publik?
Belum tahu juga, meskipin saya kira Raffi dibantu oleh orang-orang hebat disekelilingnya akan menyiapkan ini secara cermat.
Salah satu contohnya di jajaran Komisarisnya kini sudah berjejer orang-orang kuat, seperti Putra Presiden Jokowi Kaesang Pangarep, perwakilan Keluarga Sariatmadja pemilik Emtek dan Pandu Sjahrir, Komisaris  Bursa Efek Indonesia yang merupakan Keponakan dari Menkomarinves, Luhut Binsar Pandjaitan.
Meskipun demikian nama besar saja tak akan membuat para investor di BEI kepincut, RANS juga harus memastikan bahwa laporan keuangannya mengkilap, proyeksi pertumbuhannya bagus dan tata kelola perusahaannya bisa dipertanggungjawabkan.
Selain tentu saja harus menyelesaikan syarat-syarat normatif dan administartif seperti yang diatur dalam Undang-Undang nomor 5 Tahun 1995 tentang Pasar Modal.
Jangan sampai go publik hanya menjadi tujuan untuk meraih cuan, tanpa mempertimbangkan kepentingan investor dan sustainability perusahaannya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H