Desa Wadas sebuah wilayah di Kecamatan Bener Kabupaten Purwerejo Jawa Tengah mendadak jadi perbincangan di dunia maya.Â
Riuhnya perbincangan tentang Desa Wadas, lantaran wilayah desa tersebut kini tengah dikepung oleh aparat Kepolisian.
Melansir CNNIndonesia.com, peristiwa ini bermula pada Senin (07/02/22) saat ribuan Polisi mencoba memasuki wilayah desa Wadas, mereka mendirikan tenda-tenda di lapangan Kaliboto dekat belakang kantor Polsek Bener.
Pada malam harinya seluruh wilayah desa Wadas mengalami pemadaman listrik, sementara desa-desa lain yang berada di sekitarnya terang benderang.
Keesokan paginya, Selasa (08/02/22) sekitar Pukul 9.00, aparat Kepolisian apel persiapan untuk memasuki desa Wadas untuk mengawal pengukuran yang dilakukan tim dari Badan Pertanahan Nasional Kabupaten Purwerejo.
Selang setengah jam kemudian, jalan masuk ke desa Wadas telah dipenuhi Pasukan Kepolisian, beberapa mobil mulai memasuki wilayah desa.
Mereka mulai mencopoti sejumlah banner dan poster yang berisi penolakan warga terhadap penambangan di Desa Wadas.
Tengah hari, polisi mengepung dan menahan warga yang tengah berada di Mesjid. Sementara proses pengukuran tanah di bukit Wadas terus dilakukan oleh pihak BPN Purwerejo.
Hingga tulisan ini dibuat Selasa (08/02/22) malam, seperti yang saya saksikan melalui Kompas TV  polisi masih berjaga-jaga di wilayah Desa  Wadas.
Mereka bahkan dilaporkan melakukan intimidasi dan teror terhadap warga desa, menurut kabar dari ssjumlah media sebanyak 40 warga Desa Wadas ditangkap pihak Kepolisian akibat sengketa ini.
Situasi ini bisa terjadi bermula dari proyek pembangungan Waduk Bener yang menurut BPN Purwerejo merupakan proyek prioritas nasional yang tercantum dalam Perpres nomor 109 tentang  ke-3 atas Perpres nomor 3 tahun 2016 tentang Percepatan Pembangunan Proyek Startegis Nasional.