Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Edouard Mendy, Kiper Terbaik Dunia yang Membawa Senegal Juara Piala Afrika 2021

7 Februari 2022   07:03 Diperbarui: 7 Februari 2022   08:32 1441
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Penjaga gawang Edouard Osoque Mendy  berhasil membawa negaranya Senegal, menjadi Juara Piala Piala Afrika 2021, setelah berhasil menekuk Mesir lewat adu pinalti di laga final yang berlangsung di Paul Biya Stadium, Olembe Kamerun Senin (08/01/22) dini hari tadi.

Ia berhasil menggagalkan eksekutor keempat Mesir Mohamad Lasheen dalam babak adu pinalti, sehingga Senegal unggul 3-2.

Kemenangan ini kemudian dipastikan oleh pemain Senegal lain yang kini bermain di Liverpool, Sadio Mane yang menjadi eksekutor kelima Senegal, ia dengan mudah menaklukan Kiper Mesir Abou Gabal, 4-2.

Dan menobatkan Senegal menjadi "Raja" Afrika untuk pertama kalinya sepanjang sejarah.

Keberhasilan Senegal meraih Piala Afrika 2021, melengkapi prestasi moncer Kiper Edouard Mendy yang kini bermain bersama klub papan atas Liga Inggris, Chelsea FC.

Bersama klub asuhan Thomas Tuchel, Mendy berhasil meraih gelar Liga Champion musim 2020/2021, kemudian masih bersama Chelsea ia berhasil mengantarkan klubnya merengkuh Juara Piala Super UEFA.

Kemudian Mendy mendapat predikat Kiper terbaik UEFA musim 2020/2021. Last but not least sebelum berlaga di Piala Afrika Mendy di anugerahi Kiper Terbaik Dunia versi Federasi Sepakbola Dunia (FIFA) 2021.

Mendy mengalahkan dua kandidat lainnya, yakni penjaga gawang asal Italia yang bermain di PSG, Gianluigi Donnaruma dan Kiper Jerman andalan Bayern Munchen, Manuel Neuer.

Sebelumnya dalam ajang penghargaan pesepak bola terbaik dunia lain, Ballon d'Or 2021, Mendy hanya berada di urutan kedua di bawah Donnaruma yang meraih Trophy Lev Yashin Award.

Mungkin pencapaian Mendy yang luar biasa dalam setahun terakhir tak pernah disangka-sangka.

Pasalnya jauh sebelum bergabung dengan Chelsea, seperti dilansir sejumlah media internasional, selepas menuntaskan kontrak profesional pertamanya bersama klub kasta ketiga Liga Perancis AS Cherbourg pada usia 22 tahun, Mendy sempat menganggur selama satu musim, tak ada satu pun klub yang meminatinya.

Alhasil, ia pun sempat putus asa dan sempat berpikir untuk mengakhiri secara dini karirnya di dunia sepakbola yang sudah ia perjuangkan sejak usia 13 tahun, saat Mendy kecil bergabung di Akademi sepakbola Le Havre Perancis.

Untungnya keputusan tersebut tak jadi diteruskan, setelah temannya mempertemukan Mendy dengan pelatih kiper klub Perancis lain, Olympique Marseille, Dominique Bernatowich.

Setelah menjalani test, pelatih kiper klub yang pernah dimiliki oleh pemilik kerajaan bisnis Adidas Bernard Tapie ini, tertarik dan akhirnya di sodori kontrak selama setahun untuk bermain di tim B Marseille.

Meski bermain di tim B, Mendy menunjukan bahwa dirinya memang memiliki bakat besar, penampilan bagusnya membuat klub kasta kedua Perancis, Stade de Reims tertarik.

Di Reims penampilan Mendy tambah moncer ia mencatatkan 19 cleans sheet dan menghantarkan Reims naik kasta ke Ligue One Perancis.

Penampilan apik Mendy ini, membuat dirinya dilirik klub Perancis lain, Stade de Rennes pada tahun 2019 resmi mengontrak Mendy.

Di Rennes kembali Mendy unjuk taring, melalui penampilannya yang keren ia berhasil membawa Rennes lolos ke Liga Champion 2020/2021.

Prestasi Mendy tersebut membuat radar klub besar Inggris Chelsea menjejakinya, Petr Cech mantan kiper legendaris Chelsea yang kini menjadi konsultan rekruitmen penjaga gawang, merekomendasikan Mendy pada manajemen Chelsea.

Apalagi pada saat itu kiper utama Chelsea Kepa Arizabalaga performanya tengah menurun. Akhirnya Mendy bergabung dengan Chelsea pada awal musim 2020/2021.

Namun, kedatangan Mendy ini sempat dipandang sebelah mata oleh fans Chelsea, tetapi Mendy membayar lunas pandangan negatif tersebut dengan prestasi.

Ia membuktikan dirinya mampu menjadi tembok tangguh di depan gawang Chelsea. 

Sepanjang musim 2020/2021, Mendy bermain 45 pertandingan di semua ajang. Dari  45 laga tersebut, Mendy berhasil membuat gawangnya tak kebobolan alias clean sheet 25 pertandingan.

Alhasil, prestasi demi prestasi berhasil diraih Chelsea di musim tersebut. Dan menjadi berkah tersendiri bagi Mendy karena Curriculum Vitae-nya akan bertambah panjang dengan prestasi -prestasi kelas dunia.

Yang menunjukan bahwa Edouard Mendy adalah satu Penjaga Gawang Terbaik di dunia.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun