Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Menikah Menurut Indeks Kebahagian BPS 2021 Lebih Bahagia, Tapi Anehnya Angka Perceraian Meningkat

31 Desember 2021   12:15 Diperbarui: 31 Desember 2021   13:39 507
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Menyimak dengan lebih mendalam, data Indeks Kebahagian hasil survei dan analisa yang dilakukan oleh Badan Pusat Statistik (BPS) yang dirilis Senin (27/12/21) lalu cukup menggelitik.

Selain menempatkan rata-rata penduduk Pulau Jawa tak lebih bahagia dibandingkan penduduk luar Jawa seperti yang saya tulis dalam artikel ini.

Ternyata ada salah satu poin yang cukup menarik dalam publikasi Indeks Kebahagian 2021 versi BPS  ini, yakni masalah pernikahan atau dalam bahasa  BPS disebut perkawinan.

Menurut Indeks kebahagiaan 2021 versi BPS penduduk yang memiliki status menikah lebih bahagia dibandingkan dengan mereka yang belum menikah.

Menikah skor indeks kebahagiaannya mencapai 72,1. Sementara individu yang statusnya belum menikah skor kebahagiannya 71,53.

Dengan metodelogi yang serupa, hasil indeks kebahagiaan 2021 ini berbeda dibandingkan survei sebelumnya yang dilakukan pada 2017.

Indeks Kebahagiaan 2017 versi BPS, untuk hal status pernikahan, yang belum menikah justru lebih bahagia dibandingkan mereka yang sudah menikah dengan skor 71,53 berbanding 71,09.

Mengapa hal itu bisa terjadi, mungkin butuh penelitian lanjutan. Karena Indeks Kebahagiaan BPS hanya merupakan haris dari potret Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan  (SPKT) 2021  yang mereka lakukan di seluruh 34 provinsi di Indonesia .

Dengan responden mencapai 74.684 sementara respons ratenya cukup besar nyaris 100 persen, yakni 99,5 persen.

Pendekatan yang digunakan untuk mengukur tingkat kebahagiaan penduduk Indonesia diukur menggunakan  tiga dimensi yakni, kepuasaan hidup (life satisfaction), perasaan (affection), dan makna hidup (eudaimonia).

Mengapa data BPS terkait status pernikahan perlu penelitian lebih lanjut, lantaran pada saat bersamaan  perceraian pun angkanya naik, 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun