Melansir situs Goal.com, baru pada 2016 memberi ganjaran poin terhadap setiap pertandingan di ajang Piala AFF.
Namun, meski telah mendapat pengakuan FIFA, Piala AFF hingga penyelenggaraan ke 18 tahun ini belum pernah diakui  sebagai turnamen yang masuk kalender resmi FIFA.
Hal itu terbukti, jika kita melihat agenda kalender pertandingan resmi yang dikeluarkan di situs FIFA dalam kurun waktu antara 2016 hingga 2022.
Tak sampai disitu, meski telah diberi ganjaran poin oleh FIFA, tetapi bobot poin yang diberikan FIFA untuk setiap pertandingan yang dimenangkan dalam turnamen Piala AFF ini sangat rendah, hanya 5 poin.
Poin yang bahkan lebih rendah dari laga uji coba di jadwal resmi FIFA yang bobot nilainya mencapai 10 poin.
Meskipun FIFA tak menganggap Piala AFF sebagai turnamen resmi, faktanya antusiasme penonton di turnamen ini cukup tinggi.
Piala AFF 2018 menurut sejumlah sumber dan diakui oleh Presiden FIFA Gianni Infantino ditonton oleh lebih dari 200 juta penonton.
Jumlah penonton  yang nyaris sama juga pernah ditembus pada tahun 2010 lalu, di televisi saja ditonton oleh 192 juta pasang mata.
Bahkan laga final antara Indonesia vs Malaysia dari dua leg yang digelar penontonnya mencapai 30 juta penonton televisi.
Terakhir, seperti yang dirilis oleh situs Bongda menukil Next Media sebagai pemilik hak siar Piala AFF 2020, pertandingan antara Vietnam melawan Indonesia yang berakhir dengan skor kacamata disaksikan 2.842.760 penonton melalui siaran streaming.
Angka penonton yang cukup menakjubkan dan seharusnya tak dinafikan oleh FIFA.