Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Bola Pilihan

Indonesia Sikat Malaysia 4-1, Pragmatisme Ala Shin Tae Yong Tak Hanya Defensif, Tetapi Juga Ofensif

19 Desember 2021   21:26 Diperbarui: 19 Desember 2021   21:32 895
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Menghadapi Harimau Malaya, Shin Tae Yong kembali mengubah formasi dan susunan pemain Timnas Indonesia.

Berbeda saat melawan Vietnam yang mengandalkan formasi lima bek, kini pelatih asal Korea selatan menggunakan empat bek sejajar yang diisi oleh Asnawi Mangkualam, Fachrudin Aryanto, Alfeandra Dewangga dan Pratama Arhan.

Formasi pemain yang diusung  Shin Tae Yong melawan Malaysia kali ini adalah 4-4-2 yang bisa berevolusi menjadi 4-2-3-1 atau 4-4-1-1.

Perubahan formasi ini, menunjukan pragmatisme taktis dari mantan pelatih Timnas Korea Selatan. Ia menyadari bahwa Malaysia dalam kondisi tertekan karena mereka harus menang, dan secara skill individu pun para pemain Indonesia sejajar.

Sejak menit awal pertandingan dimulai, Indonesia langsung menekan pertahanan Malaysia, hasilnya dua tendangan penjuru dalam 5 menit pertama.

Setelah itu jual beli serangan antara Malaysia dan Indonesia terjadi, membuat permainan sangt menarik untuk disaksikan. 

Cara bermain Indonesia sungguh berbeda dengan saat menghadapi Vietnam. Permainan Indonesia lebih terbuka dan menyerang.

Namun demikian,  terbukanya pertahanan Indonesia dan kurang cermatnya buangan bola dari bek Indonesia, dimanfaatkan oleh pemain bernomor punggung 15 Kogi Leswarani Raj pada menit ke-12 lewat tendangan menyusur tanah dari luar kotak penalti berhasil menjebol gawang Indonesia yang dijaga Nadeo Arga Winata.

Malaysia 1 Indonesia 0.

Setelah ketinggalan 1 gol, para pemain Indonesia mengambil inisiatif untuk menyerang. Beberapa peluang dihasilkan namun belum mampu menembus gawang Malaysia yang dijaga Fahmi Che Mat.

Organisasi permainan Malaysia memang terlihat lebih baik dari Indonesia, mungkin karena mereka sudah bermain sebagai sebuah tim dalam jangka waktu yang cukup lama.

Intensitas permainan cukup tinggi  tempo yang dibangun kedua kesebelasan sangat cepat. Akhirnya pada menit ke 35 Indonesia berhasil menjebol gawang Malaysia hasil kerjasama apik, Ricky Kambuaya dan Witan Sulaeman yang diselesaikan dengan manis oleh Irfan Jaya.

Indonesia 1 Malaysia 1.

Selepas menyamakan skor, para pemain Indonesia terus melakukan tekanan, Malaysia benar-benar dibuat ketar ketir dengan gelombang serangan para pemain Garuda.

Alhasil kembali Irfan Jaya menjebol gawang Fahmi Che Mat pada menit ke 43, hasil dari penetrasi dari bek Irhan ke kotak pinalti, bola bergulir ke arah Irfan Jaya yang berdiri bebas dan gol.

Indonesia 2 Malaysia 1.

Hasil ini bertahan hingga babak pertama usai, untuk keunggulan Indonesia atas Malaysia, dengan skor 2-1.

Pergantian pemain terjadi di babak kedua oleh kedua tim, Elkan Baggot masuk.

Namun tak membuat skema permainan tak banyak berubah, Indonesia tetap menyerang, hasilnya tendangan dari bek Indonesia  bernomor 12 Pratama Arhan kembali menjebol gawang Malaysia melalui tendangan indah parabolik dari luar kotak pinalti.

Skor kembali berubah, Indonesia 3 Malaysia 1.

Meskipun sudah unggul 2 gol atas Malaysia, para pemain Indonesia tak mengendurkan intensitas serangan, walaupun pada saat bersamaan tim Harimau Malaya juga terus menekan pertahanan Indonesia yang cukup solid.

Hingga menit ke 62, Indonesia sudah melakukan 19 percobaan tembakan ke arah gawang Malaysia yang 3 diantaranya menjadi gol.

Sementara Malaysia hanya melakukan 4 percobaan tendangan ke arah gawang Nadeo Arga Winata.

Di 20 menit terakhir, Malaysia terlihat mulai frustasi, lini tengah mereka tak mampu bergerak leluasa untuk mengalirkan bola kepada para penyerangnya.

Mereka hanya mampu mengirimkan bola-bola panjang untuk membongkar pertahanan ketat Indonesia, tetapi tak membuahkan hasil.

Malah kembali pada menit ke 81, Sundulan Elkan Baggot hasil umpan tendangan penjuru memaksa Kiper Malaysia Fahmi Che Mat untuk memungut bola dari dalam gawangnya.

Indonesia 4 Malaysia 1.

Skor ini berakhir hingga peluit panjang dibunyikan wasit asal Bahrain tanda permaian berakhir.

Dengan kemenangan 4-1 ini, Indonesia berhasil menjadi juara Grup B Piala AFF 2020 dan lolos ke Semifinal untuk berhadapan dengan runner up Grup A Singapura, setelah dalam saat bersamaan Vietnam hanya menang 4-0 lawan Kamboja.

Poin indonesia dan Vietnam sama-sama 10 namun Indonesia unggul selisih dan agresivitas dalam mencetak gol.

Gaya permainan dan taktik yang digunakan Shin Tae Yong saat timnas Indonesia berhasil menekuk Malaysia dengan skor 4-1 memperlihatkan sepakbola pragmatis yang cukup sempurna.

Bagaimana tidak, cara dan taktik tim Garuda saat menghadapi Malaysia betul-betul berbeda, mereka bermain terbuka, menyerang, memporak porandakan lini pertahanan Malaysia.

Jadi bisa disebut strategi pragmatis ala Shin Tae Yong memang fleksibel, bisa bertahan dengan sangat ketat seperti saat melawan Vietnam atau bisa juga menyerang dengan intensitas tinggi seperti saat mengalahkan Malaysia.

Yang penting adalah tetap hasil akhir, kemenangan Indonesia atas Malaysia yang membawa tim Merah Putih lolos ke Semifinal membuktikan Pragmatisme tidak hanya terkait sepakbola bertahan, tetapi juga menyerang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Bola Selengkapnya
Lihat Bola Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun