Manajemen baru harus berakrobat untuk mengakali kondisi ini, akibatnya ya Messi dilepas pembelian pemain sebisa mungkin gratisan dengan gaji yang tak terlalu besar.
Padahal sebelumnya kita tahu Barcelona adalah klub gemerlap dengan dana nyaris tak terbatas. Hingga tahun 2016 Barcelona masih jadi kiblat sepakbola Eropa bahkan dunia dengan segudang prestasi dengan permainan yang benar-benar ciamik.
Gaya permainan tiki taka Barca era Pep Guardiola jadi panutan banyak klub di dunia, saat itu ga asek sebuah klub kalau ga bertiki taka.
Namun, lihat sekarang manajemen klub yang buruk membawa klub sebesar Barcelona harus terpuruk. Seharusnya mereka bisa belajar pada klub -klub Eropa yang mampu mengelola keuangan klubnya secara propered seperti Bayern Munchen atau Arsenal misalnya.
Secara bisnis mereka oke banget, prestasi kemudian akan menyusul. Munchen contohnya mereka masih sangat dominan prestasinya dan stabil.
Hal ini bisa terjadi lantaran, cara manajemen Bayern Munchen menjalankan bisnisnya berbeda dengan cara Barcelona menjalankan bisnis klubnya.
Tak ada cara lain bagi Barcelona untuk kembali bangkit dan berprestasi, kecuali membenahi terlebih dahulu manajemen bisnis mereka.
Ya konsekuensinya, paling tidak dalam 2 atau 3 musim ke depan prestasi Barca sepertinya akan so so aja alias B aja dulu.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H