Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Akhir Tragis Novia Widyasari dan Konsep "Non Competent Consent"

6 Desember 2021   12:36 Diperbarui: 6 Desember 2021   12:38 1265
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Polisi dianggap sama sekali tidak memerhatikan dugaan terjadinya pemerkosaan yang dilakukan oleh Randy terhadap Novia.

Sebagian netizen setelah mendengar dan membaca keterangan pihak Kepolisian ada yang beranggapan bahwa hubungan seks antara keduanya tersebut konsensual jadi sudah sepantasnya delik pemerkosaan tak masuk dalam kasus Novia ini.

Apalagi beredar foto-foto Randy dan Novia yang terlihat mesra, sehingga mereka berkesimpulan hubungan seks antara keduanya "jelas dan terang" suka sama suka.

Padahal bila kita cermati secara seksama, 2 hal tersebut jelas berbeda, kemesraan yang diperlihatkan bukan berarti salah satu pihak memberi persetujuan untuk melakukan hubungan seks.

Sekarang mari kita pahami apa sih persetujuan atau konsensual dan kompentensi dalam memberikan persetujuan saat berhubungan seks.

Menurut sejumlah sumber referensi yang saya dapatkan, persetujuan atau consent selalu identik dengan keleluasaan seseorang untuk memberikan persetujuan dan kapasitasnya dalam memberikan persetujuan.

Keleluasaan seseorang dalam memberikan persetujuan tidak terlepas dari kapasitas orang tersebut dalam memberikan persetujuan.

Dalam konteks tragedi Novia, yang bisa dikategorikan ke dalam pemerkosaan, hal ini juga berarti bahwa suatu tindakan seksual yang dilakukan tanpa persetujuan adalah kekerasan seksual.

Kendati begitu, dalam beberapa kondisi, persetujuan atau consent yang diberikan oleh korban tidak lagi menjadi penting dalam menentukan apakah tindakan pelaku itu termasuk ke dalam kekerasan seksual atau tidak.

Kondisi yang dimaksud adalah ketika orang tersebut memang tidak memiliki kapasitas untuk memberikan persetujuan atau non competent consent.

Konsep non competent consent, berangkat dari pemahaman bahwa setiap tindakan dari individu harus dilakukan berdasarkan kesadaran penuh, maka untuk itulah pada saat individu tersebut menyetujui harus mempunyai kompetensi yang cukup dan cakap secara hukum.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun