Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

MUI DKI Jakarta, Anies Baswedan, dan Politisasi Agama

22 November 2021   11:46 Diperbarui: 22 November 2021   13:56 714
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Dan kita tahu dalam proses politiknya kemudian menimbulkan gesekan dan polarasi atas dasar agama yang cukup dalam.

Hal tersebut kemudian berimbas juga pada pemilu 2019, politisasi agama menjadi sebuah cara untuk meraup suara.

Agama dan politik itu hubungannya selalu menimbulkan perdebatan, sebuah hal klasik yang entah kapan menemukan titik usainya.

Sebagian pihak berpendapat perdebatan ini akan berakhir ketika masyarakat sudah beranjak dewasa dan well informed dalam berpolitik.

Tapi faktanya, di negara-negara maju sekalipun, kerumitan hubungan antara politik dan agama tetap terjadi.

Di Indonesia, situasi seperti yang dilakukan oleh MUI DKI ini hingga titik tertentu bisa disebut sebagai fakta yang menunjukan dosis isu agama akan beranjak naik seiring mendekatnya kegiatan politik elektabilitas seperti  pemilu, pilkada ataupun pilpres.

Penggunaan dosis agama dalam berpolitik inilah yang sering kita sebut politisasi agama, yakni agama dijadikan sebagai alat untuk meraih kekuasaan politik.

Mengapa agama sangat mudah dijadikan alat politik, karena semangat emosional merupakan unsur terkuat dalam memperkokoh dukungan.

Salah satu unsur terpenting dalam beragama adalah keimanan yang dalam bahasa teknisnya menurut sumber referensi yang saya peroleh, keimanan merupakan keterlibatan emosi dalam membangun keyakinan pada sesuatu yang ghaib dan Yang Maha Kuasa.

Jika unsur emosi ini disentuh, kemungkinan besar unsur emosi lain pun akan terbawa pada arus emosi yang sama.

Dengan demikian tak heranlah jika politisasi agama menjadi gerakan politik yang sangat efektif, dan jangan lupa sangat efesien karena ongkosnya jauh lebih murah.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun