Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Lyfe

Dubes Nigeria Ditarik dari Jakarta, Hubungan Diplomatik Indonesia-Nigeria Tegang, Ada Apa Sebenarnya?

12 Agustus 2021   06:02 Diperbarui: 12 Agustus 2021   08:57 984
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kabar yang tak mengenakan datang dari hubungan diplomatik antara Indonesia dengan salah satu negara besar dari benua Afrika, Nigeria.

Seperti dilansir oleh sejumlah media daring nasional, Pemerintah Nigeria melalui Kementerian Luar Negerinya memutuskan untuk menarik Duta Besar mereka, Usman Ogah dari Indonesia.

Hal ini terjadi setelah Pemerintah Nigeria menganggap pihak Imigrasi Indonesia melakukan kekerasan fisik terhadap pejabat teras mereka di Kedubes Nigeria di Indonesia.

Mengutip CNNIndonesia, Menteri Luar Negeri Nigeria Geoffrey Oeneyama telah memanggil Duta Besar Indonesia di Nigeria, Usra Hendra Harahap untuk menyampaikan nota keberatannya.

"Kementerian Luar Negeri menerima laporan video beredar terkait insiden tak bisa diterima di Jakarta, Indonesia, terkait pemukulan dan penahanan staf diplomatik Nigeria di depan kantornya pada 7 Agustus 2021," demikian pernyataan Kemlu Nigeria.

Kemlu Nigeria, menganggap bahwa Insiden tersebut telah melanggar hukum internasional dan Konvensi Wina terkait hubungan Konsuler dan Diplomatik.

Sebenarnya bagaimana sih permasalahannya yang terjadi, hingga menimbulkan ketegangan diplomatik antara Indonesia dengan Nigeria ini?

Peristiwa yang kemudian membuat hubungan diplomatik Indonesia dengan Nigeria tegang ini bermula saat video viral di media sosial  yang memperlihatkan Petugas Imigrasi Kelas I Non TPI Jakarta Selatan melakukan dugaan aksi kekerasan terhadap salah satu Diplomat Nigeria.

Dalam video yang merekam kejadiian pada Sabtu (07/08/21) tersebut, Diplomat Nigeria terlihat dipegangi oleh 3 orang petugas Imigrasi dibagian kepala, tangan, dan kaki.

Sumber gambar: Republika.co.id
Sumber gambar: Republika.co.id
Saat itu Diplomat Nigeria yang mengenakan baju putih lengan panjang, terlihat di tekan oleh dua orang petugas ke kursi di mobil itu, ia berteriak-teriak "Can't Breath.... oh.. my neck.." berulang-ulang.

Kepala Kantor Wilayah Kementerian Hukum dan HAM DKI Ibnu Chuldun membenarkan kejadian tersebut.

Namun adegan yang terlihat di video viral itu dilakukan oleh petugas untuk merespon sikap Diplomat Nigeria yang mengamuk dan memukul petugas Imigrasi saat Diplomat Nigeria tersebut diamankan dari sebuah lobi di salah satu apartemen di Jakarta Selatan.

"Justru WNA asal Nigeria itu yang melakukan pemukulan terhadap petugas kami saat dalam perjalanan ke kantor imigrasi. Yang bersangkutan dibawa ke kantor karena bersikap tidak kooperatif dengan menghardik petugas yang melakukan pemeriksaan dokumen dan malah menantang untuk ditahan," ujar Ibnu, seperti dilansir MediaIndonesia.Com, Selasa(10/08/21).

Ibnu menambahkan petugas yang dipukul oleh Diplomat Nigeria tersebut mengalami luka dan bengkak dibagian bibirnya, hal itu bisa dibuktikan lewat hasil visum yang telah dilakukan.

Lantas, kok bisa seorang diplomat harus berurusan dengan pihak imigrasi dalam situasi seperti itu?

Jadi akar permasalahannya itu dari razia yang dilakukan Imigrasi Jaksel setelah mendapat informasi ada Warga Negara Asing asal Afrika yang diduga overstay, menginap di sebuah hotel di wilayah Jakarta Selatan.

Petugas imigrasi kemudian mendatangi hotel tersebut, ternyata setelah dilakukan pengecekan pihak hotel menginformasikan bahwa mereka sudah check-out dan pindah ke sebuah apartemen yang berada di wilayah yang sama.

Mereka pun mendatangi apartemen tersebut, nah saat memasuki lobi petugas kemudian melihat sesosok WNA yang tengah berada di lokasi itu.

Kemudian bertanyalah petugas tersebut  kepada yang bersangkutan seraya memintanya untuk menunjukan paspor dan identitas lainnya.

Entah mungkin karena cara petugas meminta dengan cara tak semestinya, Diplomat Nigeria yang diidentifikasi bernama Ibrahim ini sewot,  ia bertindak tidak kooperatif, menolak untuk memperlihatkan paspornya.

Bahkan ia balik marah dan menghardik petugas sehingga memaksa petugas mengamankan yang bersangkutan.

Kemudian terjadilah insiden seperti yang videonya viral tersebut yang akhirnya membuat hubungan diplomatik Indonesia dan Nigeria yang tadinya baik-baik saja menjadi tegang.

Penarikan seorang duta besar dari sebuah negara dalam koridor diplomatik adalah sesuatu yang serius.

Dalam hubungan diplomatik kontemporer, penempatan agen diplomatik oleh suatu negara biasanya disesuaikan dengan pertimbangan kepentingan nasional dan keuntungan yang akan didapat.

Penarikan seperti halnya penolakan, pengusiran dubes dan diplomat pun tak lepas dari kepentingan nasional suatu negara.

Penarikan Dubes Nigeria di Indonesia, jelas merupakan sikap protes keras  Negara yang merupakan salah satu partner dagang terbesar Indonesia di Benua Afrika ini atas perlakuan yang mereka anggap sudah melecehkan kehormatan diplomatnya.

Seperti dilansir Tempo.co, Pemerintah Nigeria menuntut Pemerintah Indonesia untuk memberikan sanksi yang berat bagi pejabat imigrasi yang bertanggungjawab atas tindakan yang mereka sebut "kurang ajar".

Saat ini penyelesaian diplomatik terus dilakukan, Dubes Indonesia di Nigeria sudah menyatakan permohonan maafnya atas insiden terebut.

Namun demikian  Nigeria terlihat masih belum puas, mereka masih akan terus melakukan konsultasi di tingkat yang lebih tinggi.

Hasil konsultasi ini akan sangat memengaruhi terhadap hubungan diplomatik kedua negara. Semoga saja ketegangan ini bisa segera berakhir, mengingat Nigeria merupakan salah satu mitra penting Indonesia di Afrika

Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Nigeria sudah terjalin lebih dari setengah abad lalu, tepatnya sejak tahun 1965.

Nilai perdagangan antar kedua menurut data Kemenlu RI pada tahun 2019 mencapai US$ 2,34 milyar atau senilai Rp. 33,9 triliun.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Lyfe Selengkapnya
Lihat Lyfe Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun