Saat ini Pemerintah Afghanistan bentukan AS, praktis hanya berkuasa di sekitar wilayah Ibukota Kabul saja.
Melansir BBC.Com, pengaruh Taliban menguat hampir di seluruh Wilayah Utara Afghanistan, Utara ke arah Timur dan Afghanistan Tengah, seperti Gazni dan Maidan Wardak.
Pasukan Taliban menguasai juga wilayah-wilayah selatan Afghanistan seperti Kandahar dan Laskhar Gah.
Menguasai disini berarti Taliban mengontrol seluruh administrasi pemerintahan, markas Kepolisian, institusi-institusi pemerintahan lain.
Kondisi ini diramalkan oleh sejumlah pihak bakal mengulang kembali perang saudara di Afghanistan secara lebih luas.
Konflik ini akan menyeret rakyat Afghanistan pada situasi yang mengerikan, selain perang mereka harus berhadapan dengan potensi kelaparan dan kekurangan air bersih.
Lantaran saat ini 80 persen wilayah Afghanistan tengah menghadapi kekeringan, belum lagi mereka harus menghadapi pandemi Covid-19 yang sudah hampir dapat dipastikan tak akan terkendali.
Menyikapi situasi ini  seperti dilansir DW sebagian masyarakat Afghanistan bersiap untuk meninggalkan negeri itu, mereka mulai mengantre untuk membuat paspor.
"Hidup kami dalam bahaya; kami tidak punya pilihan," kata Sardar, salah satu warga Afghanistan.
Mereka menganggap negara Afghanistan tanah kelahiran dan sumber penghidupan mereka tak lagi layak huni.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H