Negeri Paman Sam, Amerika Serikat akhirnya berhasil mendapatkan predikat Juara Umum Olimpiade Tokyo 2020.
Berdasarkan data yang dirilis situs resmi Olimpiade Tokyo 2020, Olympic.com kepastian gelar Juara Umum Olimpiade Tokyo 2020 setelah Tim Bola Volley Putri AS meraih medali emas dengan menundukan Brasil dengan skor 3-0, 25-21 25-20 25-14.
Sebelum final bola volley putri berakhir, pemimpin klasemen sementara perolehan medali memang telah diduduki oleh AS dengan jumlah medali emas yang berhasil diraih sama dengan raihan China, 38 medali emas, namun AS lebih unggul jumlah medali perak dibanding China, 41 berbanding 32.
Pagi tadi sebelum pertandingan hari terakhir Olimpiade Tokyo 2020 dMinggu (08/07/21) digelar China masih unggul 2 medali emas dibanding AS, tetapi AS berhasil mengejar perolehan medali China setelah Tim Bola Basket Putri AS berhasil mengalahkan Jepang di final dan memastikan perolehan emas.
Kemudian di cabang olahraga balap sepeda, pebalap Putri AS untuk nomor Omnium Point Race, Jennifer Velante berhasil mempersembahkan medali emas bagi negaranya.
Kemenangan bersejarah tim bola volley putri AS atas Brasil ini mengunci gelar juara umum Olimpiade Tokyo 2020 bagi Amerika Serikat.
Apalagi kemudian satu-satunya wakil China yang masih berpeluang menambah pundi-pundi medali Emas bagi negaranya di kelas Menengah cabor Tinju Putri Li Qian kalah angka dari petinju putri asal Perancis, Lauren Price, alhasil China hanya mampu meraih tambahan medali perak.
Sementara AS masih memiliki peluang untuk menambah raihan medali emas dari cabor tinju kelas Berat Putra melalui Richard Torrez Jr yang di final akan berhadapan dengan Balhodir Jalolov dari Uzbekistan.
Meskipun akhirnya ternyata Torrez Jr gagal mempersembahkan emas bagi AS setelah dikalahkan oleh Jalolov.
Dengan kondisi seperti itu pun AS sudah dipastikan menjadi Juara Umum Olimpiade Tokyo 2020 sekaligus mengagalkan ambisi  China untuk meraih juara umum Olimpiade Tokyo 2020, padahal beberapa hari lalu China sempat memimpin jauh perolehan medali diatas AS.
Per 5 Agustus 2020 China berhasil memimpin klasemen perolehan medali dengan 33 medali emas, 24 perak, dan 16 perunggu.
Sementara AS saat itu berada diurutan 2 dengan raihan 27 medali emas, 34 perak dan 24 perunggu.
Namun saat itu sempat terjadi polemik, ketika sejumlah media besar AS seperti The New York Times, Washington Post, dan NBC bahkan Komite Olimpiade Nasional AS (USOPC) menempatkan AS sebagai pemimpin klasemen perolehan sementara medali Olimpiade Tokyo 2020.
Seperti dilansir BBC.Com, media arus utama AS menggunakan penghitungan medali alternatif yang kontroversial yakni dengan cara menghitung seluruh jumlah perolehan medali alih-alih menggunakan "standar emas" seperti yang telah ditetapkan oleh Komite Olimpiade Internasional (IOC).
Dengan menghitung jumlah seluruh medali yang diperoleh tanpa membedakan derajat emas, perak dan perunggu memang AS unggul atas China, makanya klasemen perolehan medali yang dirilis oleh media-media AS menempatkan AS diperingkat pertama.
Padahal secara jelas IOC menggunakan peraih medali emas terbanyaklah yang berhak menjadi juara umum olimpiade, bukan pemiliki perolehn medali terbanyak.
Artinya negara dengan perolehan hanya 1 medali emas saja peringkatnya sudah dipastikan lebih tinggi dari negara yang meraih 10 medali perak misalnya, meskipun secara kuantitatif  medali yang diperolehnya lebih banyak dibanding negara yang meraih hanya 1 medali emas.
Sontak saja sejumlah media besar di dunia mengkritik keras klaim palsu AS dalam menghitung perolehan medali ini  mereka menyebut AS tengah berilusi dengan caranya itu.
Anehnya menurut BBC.com, menghitung total jumlah seluruh medali seperti yang dilakukan oleh media AS Â saat ini tak muncul saat AS unggul dalam perhitungan emas atau total medali di Olimpiade Rio 2016 lalu.
Mungkin saat itu AS merasa tak percaya diri melihat geliat atlet- atlet dari negara Tirai Bambu yang menyabet banyak emas di awal hingga pertengahan gelaran Olimpiade Tokyo 2020.
Padahal sebenarnya sejak awal hajatan akbar olahraga 4 tahunan ini akan dimulai, prediksi sejumlah pandit olahraga dunia menempatkan AS sebagai calon kuat Juara Umum Olimpiade Tokyo 2020.
Dan faktanya, memang benar di hari terakhir kompetisi, Â akhirnya Amerika Serikat mampu melewati perolehan medali emas China walau sangat tipis.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H