Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Panic Buying Terjadi akibat Kecemasan dari Dalam Diri

8 Juli 2021   10:18 Diperbarui: 8 Juli 2021   13:08 146
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Makanya kita harus bijak memilih dan memilah informasi yang kita konsumsi ditengah banjir informasi yang berseliweran dihadapan kita.

Memang tak semua orang mampu melakukan ini, apalagi dengan algoritma artficial intelegent yang cenderung membuat kita terkungkung dalam gelembung informasi sejenis, yang menjadikan kita menjadi seperti katak dalam tempurung.

Hal tersebut menjadikan kita melihat dunia dari sisi yang itu-itu saja, jika itu informasi negatif maka yang berdatangan ya informasi yang menimbulkan kecemasan sehingga kita tak bisa rasional lagi.

Ada baiknya kita menghindari sumber informasi tersebut, atau bisa juga dengan memperluas sumber informasi lain.

Selain itu pihak berwenang dalam hal ini pemerintah harus membuktikan bahwa ketersedian barang yang menjadi sasaran panic buying itu stoknya mencukupi.

Himbauan tanpa bukti meyakinkan bahwa stok tersedia akan sia-sia. Kecemasan akan tetap memenuhi relung masyarakat hingga kecemasan yang ada dalam pikirannya bisa dibuktikan sebaliknya.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun