Meskipun setelah membaca artikel efte, efwe berpikir jangan-jangan iya bener saya aneh..
Akh sudah lah mari kita mulai acara masak memasak. Membuat artikel masak-memasak itu sejatinya jauh lebih berat daripada menulis artikel politik.
Kalau artikel politik itu riset, analisa, baru tulis. Sementara artikel masak riset harus juga dilakukan, analisa perlu juga, yang berat resep hasil riset dan analisa itu harus dipraktekan menjadi sebuah masakan nyata, yang benar-benar bisa disantap agar tulisan tersebut memiliki roh.
Seperti saat akan menulis memasak "Ikan Nila Pesmol" saya harus mencari referensi bagaimana memilih ikan nila yang segar.
Saya sengaja mencari ikan nila di salah satu pasar di Bogor dalam keadaan hidup, hal itu untuk memastikan kesegarannya.
Tetapi jika kedapatan ikannya sudah mati tetapi ingin masih segar, harus diperhatikan hal-hal berikut ini.
Kedua, pastikan warna ikannya berwarna cerah tidak kusam dan sisiknya masih menempel kuat dibadan ikan tersebut.
Ketiga, cium ikannya, jika segar baunya khas meski amis tapi tak menyengat.Â
Keempat, daging ikan yang segar memiliki tekstur lembut dan kenyal, seluruh dagingnya menempel kuat pada tulangnya.
Kelima, perhatikan insang ikan tersebut ssmakin merah cerah maka kesegaran ikan itu ssmakin baik.