Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Friends: The Reunion", Sitkom Boleh Berganti, tapi "Friends" Tetap di Hati

29 Mei 2021   13:28 Diperbarui: 29 Mei 2021   21:52 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thepeninsulaqatar.com

Akhirnya setelah lama tertunda akibat syutingnya terhalang pandemi Covid-19, reuni serial komedi situasi atau sitkom legendaris "Friends" tayang Kamis  27 Mei 2021 dilayanan streaming  HBO MAX. 

Mereka tampil dalam episode spesial yang bertajuk Friends: The Reunion yang juga  bertabur banyak sekali bintang tamu  seperti Lady Gaga, David Beckham, BTS hingga Malala Yousafzai.

Antusiasme masyarakat untuk kembali menyaksikan kisah persahabatan yang penuh romantika dan kekonyolan Monica Geller, Rachel Green, Phoebe Buffay, Ross Geller, Chandler Bing, dan Joy Tribiani sungguh sangat besar.

Menurut sejumlah sumber bacaan yang saya dapatkan, bahkan saking antusiasnya menonton sitkom tersebut dalam waktu bersamaan,  server layanan streaming milik HBO  menjadi down.


Selain itu lagu tema serial Friends yang sangat memorable berjudul I'll Be There for You  yang dibawakan The Rembrandt menjelang hingga awal The Reunion ini ditayangkan telah diputar sebanyak 137 juta kali melalui layanan Spotify

Para penonton terlihat jelas ingin melepas rindu sekaligus penasaran  untuk menyaksikan enam sekawan yang diperankan oleh Jennifer Aniston, Courteney Cox, David Schwimmer, Lisa Kudrow, Matt LeBlanc dan Matthew Perry nongkrong bareng lagi di pamggung komedi Stage 24 di Warner Bros Studio, Burbank Amerika Serikat.

Namun, jika teman-teman berharap banyak dapat menyaksikan lanjutan cerita dari serial ini dari season terakhirnya, sepertinya harus gigit jari.

Pasalnya alih-alih melanjutkan cerita dalam season tersebut, edisi spesial Friends: The Reunion ini justru lebih banyak seperti jumpa penggemar sekedar melepas rindu bagi para pecandu serial Friends.

Saya tak akan menceritakan lebih lanjut kisah yang sempat hibernasi selama 17 tahun ini, khawatirnya dianggap spoiler, silahkan saksikan saja sendiri, di Indonesia bagi para "pecandu" serial Sitkom Friends:The Reunion di saksikan  di Mola TV.

Serial Friends sebagai sebuah film seri berdurasi kurang lebih 30 menit setiap episodenya, pertama kali tayang di jaringan tivi  NBC 27 tahun silam, ya sekitar tahun 1994. Serial sitkom yang sungguh sangat apik dan asyik buat ditonton ini merupakan karya David Crane dan Martha Kauffman.

Sebelum diperkenalkan dengan judul "Friends", Kauffman dan Crane mengembangkan serial ini dengan judul Insomnia Cafe, sekitar akhir 1993.

Namun ketika keduanya menawarkan program ini ke saluran tivi NBC, pihak televisi meminta keduanya untuk mengubah judul dan beberapa bagian cerita dari serial tersebut.

Kedua orang sineas itu kemudian memberi alternatif 2 judul yakni Six of One dan Friend Like Us, akhirmya mereka dan saluran tivi NBC  bersepakatan mengambil versi sederhana dari Friend Like Us menjadi 'Friends'seperti yang kita kenal hingga saat ini.

Inti dari cerita serial ini menurut Kauffman dan Crane seperti dilansir sejumlah media adalah tentang cinta, hubungan pertemanan, karier, seks dan waktu-waktu dalam sebuah kehidupan yang segalanya mungkin terjadi.

Dan satu hal yang sangat penting lain, yakni persahabatan. Keduanya meyakini jika persahabatan itu sangat penting karena ketika hidup melajang dan tinggal di kota besar, keluargamu adalah sahabatmu.

Kisah Friends dibuka dengan karakter Rachel Green yang melarikan diri di hari pernikahannya. Ia kemudian bertemu dengan teman masa sekolahnya, Monica Geller.

Monica merupakan seorang koki yang tinggal di Manhattan New York. Mereka kemudian sepakat untuk menjadi teman sekamar. 

Bersamanya kemudian berkumpul teman-teman Monica dan kakaknya Ross Geller seorang Paleontolog, Joy Tribiani seorang aktor pemula, Phoebe Buffay musisi paruh waktu dan Chandler Bing pekerja kantoran.

Dari sini lah dinamika dan romantika serial Friends bermula, pertemanan ke-6 orang tersebut menyuguhkan gejolak percintaan hingga masalah karier mereka masing-masing yang dibalut dengan drama komedi.

Bahkan, hal-hal kecil yang kerap terjadi dalam keseharian pun digambarkan begitu natural hingga banyak penontonnya yang tak sadar bahwa serial ini hanyalah cerita fiksi belaka.

Kisahnya  cukup relevan dan dekat bagi kehidupan diawal 20an dan jelang usia 30 membuat serial ini kemudian memiliki tempat tersendiri di hati serta benak para penonton.

Tak heran, bila serial itu lantas dinobatkan menjadi salah satu serial paling banyak ditonton dalam sejarah pertelevisian dan paling populer sepanjang masa.

Selain titel tersebut, serial ini pun telah banyak mengantongi sejumlah penghargaan. Di antaranya meraih 62 nominasi Emmy Awards dan memenangkan enam piala termasuk Outstanding Comedy Series pada 2002 untuk musim ke-8.

Saking populernya serial ini, meski pihak televisi dan produsernya menganggap Friends itu cuma program biasa yang kebetulan sukses sejumlah pengamat hiburan dan budaya, menyebut serial Friends bisa dikategorikan sebagai 'budaya pop' 90an.

Mulai dari gaya rambut Aniston yang disebut 'The Rachel,' hingga slogan khas Joey, "How you doin'?" yang menjadi sangat  populer, dan banyak ditiru kaum muda saat itu.

Bahkan, di beberapa negara di dunia serial ini dijadikan sebagai sarana untuk membantu mereka mempelajari bahasa Inggris. 

Sebuah jajak pendapat, yang dilakukan oleh sebuah lembaga bahasa, Kaplan International English College, 26 persen siswanya mengaku bahwa menonton Friends membantu mereka meningkatkan kemampuan bahasa Inggrisnya.

Mungkin saja ada pihak yang berpikir  hal tersebut dapat terjadi lantaran di era tersebut jarang sekali sitkom sekelas Friends tayang di tivi.

Berbeda dengan saat ini, sitkom seperti Friends bertebaran di berbagai saluran media streaming atau televisi konvensional.

Yang menawarkan banyak tema dengan pemain-pemain berwajah keren dan mampu berakting mumpuni. 

Sebagian sitkom sukses memberi tawa lepas yang kemudian dilupakan atau juga tawa garing yang cukup bisa menciptakan senyum.

Namun bagi saya, dan mungkin jutaan orang penikmat serial-serial tivi, sitkom Friends  tak tergantikan. Teringat betul saat serial ini diputar setiap hari Minggu jam 16.30 di stasiun tivi swasta RCTI, saya tak pernah melewatkannya.

Ketika serial ini sudah tak ditayangkan lagi, saya pun mencoba menyaksikannya melalui dvd yang saat itu dijual di gerai-gerai penjualan CD.

Mengapa serial ini begitu melekat dihati banyak orang sehingga memiliki penggemar fanatik, yang saking addict-nya sampai hafal setiap scene, kebiasaan masing-masing tokoh, dan membuat analisis sendiri mengenai ending yang seharusnya terjadi dalam setiap scene.

Menurut saya, lantaran kejadian-kejadian yang terjadi dalam serial Friends sangat dekat dengan apa yang kita alami sehari-hari.

Kemudian dibawakan dengan karakter yang kuat oleh masing-masing pemerannya. Humor yang dihidangkan  anti garing, setiap adegan di tiap episodenya mengalir natural. 

Banyak serial sitkom yang punya edisi pilot yang menjanjikan, namun konsep humornya kian menurun hingga di penghujung season

Dalam serial ini pun kita bisa memaknai persahabatan, sehebat apapun konflik yang ada antar mereka selalu ada kata maaf diakhir cerita.

Jangan lupa pula dalam sebuah persahabatan jalinan cinta mungkin saja terjadi. Kita tak bisa menduga cinta itu datangnya dari arah mana.

Adanya yang berhasil dan menjadi jalinan cinta abadi seperti Chandler dan Monica, ada yang kandas seperti Ross dan Rachel. Atau ada juga hubungan-hubungan cinta pendek yang situasional antar mereka.

Satu hal menarik lain dari serial 'Friends' ini, ending atau akhir cerita yang tak pernah dipaksakan atau dipanjang-panjangkan demi alasan rating atau komersial.

Karena itulah, akhir yang natural membuat Friends memenangkan memori para pemggemarnya. Tak heran dan sudah dapat diprediksi sebelumnya jika kemudian "Friends: The Reunion" disambut begitu antusias oleh para penggilanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun