Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Film Pilihan

"Friends: The Reunion", Sitkom Boleh Berganti, tapi "Friends" Tetap di Hati

29 Mei 2021   13:28 Diperbarui: 29 Mei 2021   21:52 464
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Thepeninsulaqatar.com

Mengapa serial ini begitu melekat dihati banyak orang sehingga memiliki penggemar fanatik, yang saking addict-nya sampai hafal setiap scene, kebiasaan masing-masing tokoh, dan membuat analisis sendiri mengenai ending yang seharusnya terjadi dalam setiap scene.

Menurut saya, lantaran kejadian-kejadian yang terjadi dalam serial Friends sangat dekat dengan apa yang kita alami sehari-hari.

Kemudian dibawakan dengan karakter yang kuat oleh masing-masing pemerannya. Humor yang dihidangkan  anti garing, setiap adegan di tiap episodenya mengalir natural. 

Banyak serial sitkom yang punya edisi pilot yang menjanjikan, namun konsep humornya kian menurun hingga di penghujung season

Dalam serial ini pun kita bisa memaknai persahabatan, sehebat apapun konflik yang ada antar mereka selalu ada kata maaf diakhir cerita.

Jangan lupa pula dalam sebuah persahabatan jalinan cinta mungkin saja terjadi. Kita tak bisa menduga cinta itu datangnya dari arah mana.

Adanya yang berhasil dan menjadi jalinan cinta abadi seperti Chandler dan Monica, ada yang kandas seperti Ross dan Rachel. Atau ada juga hubungan-hubungan cinta pendek yang situasional antar mereka.

Satu hal menarik lain dari serial 'Friends' ini, ending atau akhir cerita yang tak pernah dipaksakan atau dipanjang-panjangkan demi alasan rating atau komersial.

Karena itulah, akhir yang natural membuat Friends memenangkan memori para pemggemarnya. Tak heran dan sudah dapat diprediksi sebelumnya jika kemudian "Friends: The Reunion" disambut begitu antusias oleh para penggilanya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Film Selengkapnya
Lihat Film Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun