Gugurnya Kepala Badan Intelejen Daerah (Kabinda) wilayah Papua Brigjen TNI I Gede Putu Danny Karya Nugraha, pada Minggu(24/04/21) oleh tembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Jaya Papua membuat geram sejumlah petinggi negara ini.
Sebenarnya kegeraman itu tak hanya milik mereka, hampir seluruh rakyat Indonesia merasakan hal yang serupa.
Salah satu pejabat negara yang sangat keras menanggapi hal ini adalah Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), ia menyatakan bahwa KKB Papua harus diberantas tuntas, jika memang dianggap melanggar Hak asasi manusia itu bisa didiskusikan kemudian.
"Saya meminta pemerintah dan aparat keamanan tidak ragu dan segera turunkan kekuatan penuh menumpas KKB di Papua yang kembali merenggut nyawa. Tumpas habis dulu. Urusan HAM kita bicarakan kemudian," kata Bamsoet seperti dilansir CNNIndonesia.
Ia bahkan menyarankan seluruh pasukan elite dari 4 matra terbaik milik TNI seperti Gultor Kopassus, Den Jaka, Raiders, dan Bravo dilibatkan guna menumpas KKB Papua ini.
Seperti kita tahu selama ini yang terlibat langsung dalam penumpasan KKB Papua adalah pihak Kepolisian dengan dibantu oleh TNI dengan status BKO.
Hal ini harus dilakukan lantaran tindakan kekerasan yang dilakukan oleh KKB Papua belakangan cenderung eskalatif dan bertambah brutal.
Sebelum penembakan terhadap Denny, seorang siswa SMA yang berusia 17 tahun bernama Ali Mom ditembak mati oleh KKB Papua.
Ali merupakan masyarakat sipil yang sebenarnya tak tahu menahu atas urusan konflik antara pemerintah Indonesia dan KKB Papua.
Ssharusnya ia sebagai seorang anak bisa dilindungi oleh negara, tapi faktanya ia ditembak dengan brutal oleh kelompok tersebut.
Kondisi yang menyebabkan ketakutan di tengah masyarakat akibat teror yang dilakukan KKB secara teknis sudah bisalah disandingkan dengan terorisme.