Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

KKB Papua, Cap Terorisme, dan Hak Asasi Manusia

27 April 2021   08:28 Diperbarui: 27 April 2021   19:30 812
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Gugurnya Kepala Badan Intelejen Daerah (Kabinda) wilayah Papua Brigjen TNI I Gede Putu Danny Karya Nugraha, pada Minggu(24/04/21) oleh tembakan Kelompok Kriminal Bersenjata (KKB) di Puncak Jaya Papua membuat geram sejumlah petinggi negara ini.

Sebenarnya kegeraman itu tak hanya milik mereka, hampir seluruh rakyat Indonesia merasakan hal yang serupa.

Salah satu pejabat negara yang sangat keras menanggapi hal ini adalah Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet), ia menyatakan bahwa KKB Papua harus diberantas tuntas, jika memang dianggap melanggar Hak asasi manusia itu bisa didiskusikan kemudian.

"Saya meminta pemerintah dan aparat keamanan tidak ragu dan segera turunkan kekuatan penuh menumpas KKB di Papua yang kembali merenggut nyawa. Tumpas habis dulu. Urusan HAM kita bicarakan kemudian," kata Bamsoet seperti dilansir CNNIndonesia.

Ia bahkan menyarankan seluruh pasukan elite dari 4 matra terbaik milik TNI seperti Gultor Kopassus, Den Jaka, Raiders, dan Bravo dilibatkan guna menumpas KKB Papua ini.

Seperti kita tahu selama ini yang terlibat langsung dalam penumpasan KKB Papua adalah pihak Kepolisian dengan dibantu oleh TNI dengan status BKO.

Hal ini harus dilakukan lantaran tindakan kekerasan yang dilakukan oleh KKB Papua belakangan cenderung eskalatif dan bertambah brutal.

Sebelum penembakan terhadap Denny, seorang siswa SMA yang berusia 17 tahun bernama Ali Mom ditembak mati oleh KKB Papua.

Ali merupakan masyarakat sipil yang sebenarnya tak tahu menahu atas urusan konflik antara pemerintah Indonesia dan KKB Papua.

Ssharusnya ia sebagai seorang anak bisa dilindungi oleh negara, tapi faktanya ia ditembak dengan brutal oleh kelompok tersebut.

Kondisi yang menyebabkan ketakutan di tengah masyarakat akibat teror yang dilakukan KKB secara teknis sudah bisalah disandingkan dengan terorisme.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun