Selain itu, tak makan sahur juga dapat membuat tubuh kita lemas sepanjang hari hingga waktu berbuka puasa tiba.
Lebih jauh lagi pilihan jenis makanan yang dikonsumsi saat sahur sangat berpengaruh terhadap ketersedian energi dalam tubuh kita.
Menurut ahli gizi, seperti yang saya kutip dari berbagai sumber bacaan yang saya dapatkan, beberapa pilihan makanan sahur antara lain, Oats, sereal berserat tinggi.
Kemudian kita juga harus mengkonsumsi makanan bertepung seperti nasi dan biji-bijian lainnya, sejenis Yogurt atau roti gandum utuh, dan jangan lupa sayur-sayuran.
Disamping makan saat sahur, menurut sejumlah ahli gizi yang saya sarikan, terdapat 5 hal lain yang harus diperhatikan agar kita mampu menjaga berat badan tubuh kita agar tak melorot drastis saat puasa.
Pertama, memperbanyak asupan kalori dan gizi penting lainnya, yang merupakan salah satu kunci utama agar berat badan tetap stabil saat berpuasa.
Namun, bukan berarti kita harus menumpuk seluruh makanan ber kalori tinggi dalam satu kesempatan makan seperti saat berbuka atau sahur, lakukan penambahan kalori secara bertahap.
Kita bisa menambahkan 300-500 kalori per hari dalam beberapa kali makan, pada saat sahur dan berbuka. Pilihlah makanan berkabohidrat tinggi, berprotein, dan kaya akan lemak baik seperti, beras merah,
Atau bisa juga mengkonsumsi roti, kacang-kacangan, ikan, daging merah atau putih dan sayuran.
Kedua, perhatikan waktu makan, kita harus memaksimalkan waktu antara berbuka dan sahur untuk mempertahankan berat bedan kita.
Caranya konsumsi makanan ringan atau camilan sehat dalam interval rapat pada masa itu. Seperti misalnya kurma, berbagai  produk susu, jus atau buah-buahan segar, bisa juga kolak atau makanan lain dengan jumlah yang disesuaikan.