Taman Mini Indonesia Indah (TMII) ini memang penuh cerita, mulai dari kontroversi di awal pembangunannya hingga manfaatnya bagi masyarakat Indonesia.
Menurut buku Sejarah Taman Mini Indonesia Indah yang ditulis oleh Suradi HP, gagasan awal berdirinya TMII murni datang dari Siti Hartinah alias Ibu Tien Soeharto, istri Presiden ke-2 Indonesia Soeharto.
Ide itu muncul setelah ibu Tien berkunjung ke Disneyland di Amerika Serikat dan Thai-in Miniature di Thailand pada tahun 1968.
Dua tempat tersebut memiliki fungsi memamerkan dan mempromosikan kebudayaan, aspek sosial, pendidikan, ekonomi, dan pariwisata di negaranya masing-masing.
Ia berpikir kenapa tidak di Indonesia juga membuat tempat seperti itu, apalagi dalam hal budaya, suku, dan keberagaman Indonesia jauh lebih banyak daripada ke-2 negara tersebut.
Pastinya, jika aneka ragam kebudayaan yang ada di Indonesia ditempatkan dalam bentuk miniatur di sebuah lokasi akan sangat menarik minat masyarakat untuk berwisata sekaligus mengenal kebudayaan Indonesia.
Gagasan itu kemudian ia sampaikan untuk pertama kalinya dalam pertemuan pengurus Yayasan Harapan Kita (YHK) di kediamannya Jalan Cendana nomor 8 Jakarta, pada pertengahan tahun 1970.
First Lady Indonesia itu, membayangkan tempat ini akan menampilkan seluruh rumah adat berikut budaya dan segala pernak-perniknya dari seluruh provinsi yang ada di Indonesia.
MII juga akan dihiasi dengan danau buatan yang di tengahnya ada ornamen berbentuk kepulauan di wilayah Indonesia.
Di pinggir danau buatan tersebut akan dihiasi dengan berbagai tanaman hias khas Indonesia. Nah gagasan ini saat itu belum dinamakan Taman Mini Indonesia Indah, tetapi Miniatur Indonesia Indah (MII).
Para pengurus YHK mengamini gagasan Tien Soeharto tersebut, mereka mengagumi idenya dan siap mendukung pembangunan proyek MII tersebut.