Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Surat Wasiat Zakiah Aini Sang Peneror di Mabes Polri, Membuat Kita Miris

1 April 2021   07:26 Diperbarui: 1 April 2021   14:51 4481
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mulailah dengan mengakui bahwa aksi-aksi terorisme di Indonesia itu memang berlandaskan agama, dan agama itu adalah Islam.

Mereka berhasil membajak Islam yang rahmatan lil alamin yang memberi rahmat bagi sekalian alam, menjadi penuh kekerasan dan kebencian.

Upaya sejumlah pihak yang menarasikan bahwa agama tak ada hubungannya dengan terorisme  itu merupakan sebuah keanehan, meskipun saya bisa memahami hingga titik tertentu.

Bayangkan di negeri ini semua hal harus dihubungkan dengan agama mulai dari urusan sistem kenegaraan, urusan pendidikan, urusan keuangan dan perbankan, urusan wisata, urusan vaksin bahkan urusan makanan dan pakaian pun harus dihubungkan dan selalu dikait-kaitkan dengan agama.

Lucunya giliran terorisme yang sudah sangat jelas berkaitan dengan agama, pihak -pihak tersebut menolak untuk dikaitkan dengan agama apapun karena bisa menimbulkan fitnah kilahnya.

Bahkan politisi PKS  Bukhori Yusuf mengatakan bahwa akar permasalahan dari terorisme ini adalah ketidakadilan bukan masalah agama.

"Dalam kaitannya, terorisme dan radikalisme menurut saya pemicu terbesarnya itu adalah ketidakadilan dalam kehidupan, dalam kesejahteraan dan kesenjangan dalam mengakses kesempatan," ucap anggota Komisi VIII DPR itu.seperti dilansir Detik.com, Selasa (30/03/21).

Ketidakadilan terhadap apa? 

Jelas dan terang jika kita mengamati surat wasiat para pelaku teror belakangan ini alasan mereka melakukan aksi terorisme itu atas dasar keyakinan agama yang mereka salah pahami akibat  narasi-narasi cuci otak yang menyebutkan umat Islam diperlakukan tidak adil seperti yang kerap didengung-dengungkan oleh PKS, eks FPI, dan eks HTI.

Menurut penelitian yang dilakukan oleh Profesor Psikologi Georgetown University berkebangsaan Iran, Fathali  M.Moghaddam, seperti di lansir The Conversation, isu ketidakadilan seperti yang dinarasikan oleh PKS merupakan awal dari indoktrinasi menuju radikalisme yang berujung pada aksi terorisme.

Narasi-narasi yang terkesan melindungi radikalisme itu harus dipunahkan dari negeri ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun