Merespon hal tersebut Ali Akbar awalnya membantah semua tuduhan netizen tersebut.
"Itu fitnah tak berdasar, Maksud saya kan awalnya ke kerabat terdekat saja, ke saudara. Tapi malah menjadi besar seperti ini. Saya juga tidak menyangka menjadi viral. Jadi kisahnya seperti itu, bukan saya buat-buat," kata Ali Akbar, seperti dilansir VIVA, Selasa (23/03/21)
Jika menilik bantahan Ali Kabar ini, rasanya ia tak menerangkan secara jelas siapa di balik akun Dewa Kipas ini.
Ali malah kemudian berkilah, bahwa ucapan  Dadang yang menyebutkan tak biasa bermain dengan format 10 menit itu dengan beban berat , seperti saat Dadang berhadapan dengan Irene.
"Itu kan (main di chess.com) kondisinya santai, 10 menit di handphone sambil santai. Enggak ada beban apa-apa. Sudah begitu, lawannya (di chess.com) masih level rendah semua (awalnya) makanya bapak bisa sering menang," ujar Ali seperti dilansir CNNIndonesia
Namun Ali  mengakui bahwa akun Dewa Kipas ada di bawah kendalinya, meskipun ia tak mengendalikan permainannya.
"Saya memang mengendalikan Akunnya, tapi saya tidak mengendalikan permainannya," ucap Ali
Akh rasanya alasan yang tak masuk. akal dan dibuat-buat saya kira,Â
"Ceuk bahasa sunda mah, Jengkol mah aya usumna, ari ekol mah euweuh usumna"
Ya, Jengkol itu ada musimnya, tapi kalau kilah bisa enggak ada musimnya dapat terjadi setiap saat. Seperti kilah Ali Akbar
Dalam olahraga sportivitas yang termasuk kejujuran di dalamnya merupakan hal yang paling utama, itu saja. Apapun kilahnya masyarakat dan warganet termasuk saya sudah mengambil kesimpulan  sendiri terkait urusan Dewa Kipas ini.