Kira-kira apa kesamaan antara pemimpin Nazi Adolf Hitler, pembunuh berantai Ted Bundy atau Ryan Jombang pembunuh berantai asal Indonesia. Mereka adalah manusia yang memiliki kecenderungan untuk berbuat jahat.
Dalam kehidupan sehari-hari pun perilaku yang dilakukan ke tiga contoh manusia di atas jamak kita temukan, setidaknya kita pernah menjumpai orang yang melanggar norma-norma sosial dan nila-nilai moral dengan terlibat dalam perilaku berbohong, menipu, bahkan hingga merampok dan membunuh.
Perilaku seperti itu, jika diamati secara lebih dekat, akan kita dapati tiga ciri kepribadian khusus yang dimiliki oleh mereka, yakni Narsisme. Machiavelinisme, dan Psikopati.
Menurut, Situs Psychology Today ketiga kepribadian seperti itu disebut sebagai Dark triad Personality atau tiga serangkai kepribadian gelap manusia.
Dalam buku "Teori Kepribadian" yang ditulis oleh Jess Feist dan Gregory J Feist (2010), Kepribadian adalah pola sifat dan karakteristik tertentu, yang relatif permanen baik konsistensi maupun individualitas pada perilaku seseorang, dan ia bersifat sangat unik sehingga dapat digunakan untuk membedakan antara individu satu dengan yang lainnya.
Nah, The Dark Triad Personality ini merupakan salah satu teori kepribadian yang penelitiannya dilakukan oleh Paulhus L. Delroy dan Kevin. M Williams yang kemudian dituangkan dalam Journal of Research Personality pada Desember 2002.
Sebenarnya teori Dark Triad Personality ini merupakan pengembangan dari Teori Psikologi milik Carl Gustav Jung Psikolog terkenal asal Swiss yang menyatakan bahwa setiap individu memiliki bayangan yang sering kali tidak disadari oleh individu tersebut,dan ia tak melihat bayangan tersebut ada atau bahkan bayangan itu secara sadar berusaha disembunyikan dari diri sendiri dan orang lain.
Paulhus dan Kevin berpendapat, Dark Triad merupakan 3 domain yang banyak dikaitkan dengan kejahatan, meskipun sebenarnya dalam diri setiap manusia ketiga unsur dalam teori itu selalu ada, hanya saja yang dominan muncul dalam kepribadian orang salah satu diantaranya, tetapi dalam beberapa kasus ada individu yang memiliki 3 kepribadian tersebut yang muncul secara bersamaan.
Masing-masing konsep kepribadian Dark Triad, Narsisme, Machiavellianisme, dan Psikopati, memiliki akar sejarah dan definisinya masing-masing.Â
Narsisme
Narsisme sendiri berakar dari tokoh Narcissus dalam cerita mitologi Yunani.Ia merupakan seorang pemburu muda yang terpesona oleh kecantikan dan keanggunan dirinya sendiri.Â
Konsep narsisme dalam bidang sains selanjutnya dipopulerkan oleh Sigmund Freud melalui karyanya "Ego dan Hubungannya dengan Dunia Luar." Apa yang dilakukan oleh Freud ini menjadi landasan tentang studi terkait narsisme baik dalam bidang psikiatri ataupun psikologi secara umum.
Narsisme dicirikan dengan mementingkan diri sendiri, keinginan akan perhatian, dominasi, dan perasaan memiliki hak. Narsime memiliki dua bentuk yaitu, grandiose narcissism dan vulnerable narcissism.
Grandiose narcissism adalah gambaran stereotip individu yang narsistik dengan rasa percaya diri, egois, arogan, dan eksibisionis.Â
Individu dengan Grandiose ini akan menekan aspek negatif dalam diri mereka sendiri dan mendistorsi informasi eksternal, mengarah pada peningkatan citra diri yang sering kali tanpa pencapaian dan keterampilan yang sesuai.
Vulnerable narcissism lebih hipersenstif, bermusuhan, memiliki pengalaman akan rasa malu yang besar. harga diri yang rendah membuat mereka defensif dan sensitif pada waktu tertentu, karena itu vulnerable narcissism lebih rentan terhadap masalah interpersonal.
Machiavellianism
Istilah Machiavellianisme ini lahir pada awal abad ke-16 merujuk pada tokoh, filsuf, penulis, dan sejarawan renaisans Italia Nicolo Machiavelli. Ia saat itu dikenal sebagai kepala penasihat politik Keluarga Medici yang berkuasa di Firenze Italia.
Rincian dari nasihatnya tersebut kemudian ia tuangkan menjadi sebuah buku yang berjudul Il Principe.Dalam buku tersebut  Machiavelli mendorong, merekomendasikan, memanipulasi, atau bahkan mempersuasi para raja-raja untuk mengambil tindakan demi menyelamatkan kedudukan mereka melalui perencanaan yang sangat hati-hati.Â
Jika perlu, bisa sampai melakukan tindakan kejam dan tidak bermoral seperti eksekusi lawan politik atau eksploitasi. Maka dari itu, jika para psikolog menyebut seseorang memiliki kepribadian "Mach Tinggi", hal itu berarti mereka berperilaku sangat manipulatif.
Psikopati
Individu yang memiliki sifat kepribadian psikopati dicirikan dengan kurang memiliki emosi secara mendalam, termasuk mengeksploitasi secara interpersonal, kurang empati dan rasa penyesalan. Biasanya individu yang memiliki kepribadian psikopati cenderung mengabaikan norma-norma sosial, tidak jujur, tidak bertanggungjawab dan memiliki emosi yang dangkal, biasanya orang dengan kepribadian seperti ini disebut "si Raja Tega".
Sisi Positif
Namun Demikian, tak selamanya pemilik kepribadian Dark Triad ini berimplikasi negatif dalam kehidupan sehari-hari individu yang bersangkutan. terutama di dunia Profesional.
Pemilik karakter "Mach" misalnya, mereka ini cenderung kompetitif dan fokus saat melakukan pekerjaan, mereka biasanya memiliki keputusan-keputusan yang cemerlang karena mereka akan mengabaikan sisi emosi saat membuat keputusan.
Beberapa penelitian pengelolaan sumber daya manusia menemukan bahwa tenaga marketing yang memiliki kecenderungan mach yang tinggi relatif lebih berhasil dibandingkan yang memiliki mach yang rendah.
Selain itu, tekanan persaingan ditambah dengan efektivitas interpersonal memungkinkan mereka dengan kepribadian mach yang cenderung  memiliki daya saing tinggi dan kemampuan yang baik dalam penyusunan strategi juga dapat membantu meningkatkan iklim kerja yang kompetitif, sehingga dapat membantu peningkatan performa antar rekan kerja lainnya.
Intinya individu dengan kepribadian mach sangat mungkin untuk menunjukkan performa kerja yang baik dan diinginkan oleh perusahaan.
Biasanya individu yang memiliki kepribadian Mach dapat mengembangkan karirnya terutama pada industri yang memiliki iklim kerja kompetitif, seperti penjualan dan industri kreatif.
Seperti halnya pemilik kepribadian Mach, individu yang memiliki kepribadian Narsisme pun memiliki sisi positif tersendiri, secara sosial memang sikap mereka terkadang menyebalkan.
Namun dibalik sikapnya itu, individu yang cenderung narsisme biasanya memiliki motivasi yang sangat tinggi dan tahan terhadap tekanan. Menurut penelitian Dr. Kostas Papageorgeou dari Queen University Belfast Irlandia Utara, karena mereka memiliki motivasi tinggi dan kebal terhadap penolakan serta tahan dalam menerima berbagai tingkatan tekanan, pada akhirnya dalam kehidupan profesional mereka relatif lebih sukses.
Meskipun demikian kita sebaiknya tetap menjaga jarak dan waspada dengan individu yang memiliki kepribadian seperti itu.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana. Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI