Melihat dan mendengar "drama terdzalimi" yang dipertontonkan oleh mereka, serasa menonton serial "Dynasty" di Netflix.Â
Dan itu sangat mengganggu, terdzalami kok dijadikan alat untuk menaikan elektabilitas politik.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!