Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Asal Muasal Buah Pisang dan Sabab Musabab Bentuknya Melengkung

24 Februari 2021   12:44 Diperbarui: 24 Februari 2021   12:49 7360
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar via detik.com

Nama Cavendish ini berasal dari nama William Spencer Cavendish pemilik kebun pisang tempat varietas ini diciptakan oleh tukang kebun bernama Joseph Paxton, yang dipekerjakan olehnya.

Menurut data dari Food and Agriculture Organization (FAO), pada tahun 2019 India merupakan produsen pisang terbesar di dunia dengan produksi 30 juta ton per tahun disusul China dengan 11,6 juta ton per tahun dan Indonesia diurutan ketiga dengan 7,28 juta ton per tahun.

Pisang dikenal dan dikonsumsi sangat besar oleh penduduk dunia lantaran sangat kaya dengan nutrisi, mulai dari gula, vitamin c, vitamin d, fiber, potasium hingga mangan ada di dalamnya, selain itu ada pula asam folat yang sangat berguna bagi ibu hamil.

Selain itu seperti yang saya uraikan diatas pisang itu harganya sangat ekonomis terjangkau seluruh kalangan. Sehingga buah ini dapat dikonsumsi secara masal, untuk itulah makanya kemudian pisang menjadi buah paling populer.

Namun di tengah popularitasnya, saya kok kadang berpikir mengapa buah pisang ini bentuknya kok bengkok tak pernah lurus. Apa sih sebenarnya sabab musababnya?

Usut punya usut melalui sejumlah literatur ternyata bentuk pisang yang bengkok A.ka melengkung itu lantaran pertumbuhan buahnya mengikuti geotropisme negatif yang tidak tumbuh mengikuti arah gravitasi bumi seperti buah lainnya.

Pisang tumbuh melawan arah gravitasi dan tumbuh dengan mencari dan mengikuti arah matahari, makanya ia tidak tumbuh lurus ke bawah tapi melengkung ke atas untuk mencari sinar matahari.

Karena mereka tak akan bisa tumbuh dan berbuah dengan sempurna tanpa matahari.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun