Insiden yang paling diingat publik adalah saat ia di Miami AS ketika ditengah keramaian ia menunjukan penisnya sehingga kemudian di denda US$ 500, angka yang cukup besar saat itu.
Namun ketika segala kontroversinya dibarengi dengan prestasinya sebagai seorang musisi dan penyair yang sangat hebat hingga ia bukan hanya dikenal sebagai musisi dan aktor tapi sudah menjadi ikon budaya pop dunia nyaris serupa atau hingga titik tertentu melebihi Andy Warhol.
Sosok Jim Morrison begitu melekat diingatan banyak orang, bahkan diingatan mereka yang baru mulai hidup setelah dirinya meninggal.
Syair dan kata-kata dalam lirik lagunya menjadi inspirasi banyak orang yang mencari kebebasan dan jawaban atas kehidupan bahkan terhadap sebuah kematian.
Makanya tak heran jika makamnya di Cimetiere du Pere Lachaise dikunjungi banyak orang dari berbagai bangsa dari seluruh dunia hingga kini, bahkan sudah seperti tujuan wisata di Paris.
Di atas makamnya tertulis kalimat panjang yang seolah meramalkan takdirnya akan mati muda namun akan diingat sepanjang masa.
Jim Morrison menyebut dirinya seumpama bintang terang yang melesat dilangit. Setiap orang memandangnya takjub dan wuussss tiba-tiba bintang itu hilang begitu saja, orang-orang tak akan pernah lagi melihat bintang yang sama lagi, tapi dalam saat bersamaan mereka tak akan pernah lupa padanyaÂ
Apabila diandaikan dengan pujangga Indonesia ia serupa dengan pujangga  yang cukup ikonik Chairil Anwar yang juga mati muda, "sekali berarti lalu mati".
Walau telah berakhir masanya, hikayat Jim Morrison hingga kini masih bercadar misteri  yang sepertinya tak pernah berujung, entah sampai kapan.
This is the endÂ
Beautiful friend
This is the end
My only friend, The end.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H