Nina bobo.. oh Nina Bobo  kalau tidak bobo digigit nyamuk..
Penggalan lagu anak pengantar tidur ini merupakan salah satu lagu anak paling populer, tak hanya di Indonesia lagu ini sangat terkenal di sejumlah negara mulai dari Belanda, Indonesia, Malaysia, Singapura, hingga Brunei Darusalam.
Saking populernya lagu ini di Indonesia, judul lagu "Nina Bobo" ini ketika diimbuhi  me dan akhiran kan menjadi sebuah Kata kerja "meninabobokan" dan menjadi salah satu kata kiasan yang menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia memiliki arti melemahkan semangat; mempersenang hati orang lain dengan perkataan (janji) yang muluk-muluk (Kata kiasan)
contoh: 'kemewahan telah berhasil meninabobokan bangsa kita.
Lagu ini sangat populer lantaran liriknya yang sangat sederhana, iramanya mengayun lembut membuai anak untuk segera terlelap dalam belaian sang ibu.
Menurut sejumlah literatur yang saya baca lagu ini pertama kali dinyanyikan oleh penyanyi Belanda kelahiran Indonesia Anneke Gronloh dalam versi bahasa Belanda pada tahun 1960-an.
Selain Anneke ada penyanyi asal negeri kincir angin lain yang menyanyikannya secara reguler dalam setiap konsernya yaitu Wieteke van Dort.
Anneka Gronloh telah meninggal dunia pada tahun 2018 dalam usia 76 tahun di wilayah Perancis Selatan
Lirik lagu Nina Bobo versi  bahasa Belanda itu memiliki arti yang  persis sama dengan lirik yang berbahasa Indonesia.Â
Belum diketahui secara pasti siapa yang menciptakan lagu ini, tapi ada beberapa versi terkait kisah penciptaan lagu ini.
Menurut sebagian pihak kata "Nina" dalam lagu ini berasal dari bahasa Portugis "Menina" yang berarti anak gadis. Meskipun lagu ini sebenarnya bersifat unisex bisa dinyanyikan oleh dan untuk anak perempuan maupun lelaki.
Versi lain menyebutkan bahwa kata "Nina" ini mengacu pada nama seorang anak blasteran Belanda-Indonesia bernama Helenina Mustika Van Rodjnik yang merupakan anak dari pasangan komposer lagu-lagu klasik asal Belanda Van Rodjnik dan seorang wanita Jawa bernama Mustika seorang seniman tari.