Saat bergabung Uni Eropa Mei 2004, Bank Dunia sudah memasukan Estonia sebagai salah satu negara berpendapatan tinggi di Eropa.
Perekonomian mereka tumbuh sangat cepat akibat keseriusan mereka berinvestasi di sektor IT sehingga segala kehidupan mereka dilakukan secara digital.
Warga Estonia sejak awal 2002 telah menggunakan sistem kependudukan yang terintegrasi dengan menggunakan teknologi digital yang mereka ID Kaart, di dalamnya termasuk tanda tangan digital.
Dalam hal praktek demokrasi, Estonia merupakan negara pertama yang menggunakan E-Voting secara keseluruhan dalam  pemilihan umum yang mereka lakukan pada tahun 2005.
Untuk kebutuhan administrasi yang berkaitan dengan pemerintah, mulai dari layanan kesehatan hingga membayar pajak dilakukan sepenuhnya secara digital, untuk membayar pajak warga Estonia hanya butuh waktu 5 menit saja.
Untuk layanan medis, akses terhadap rekam medis dan terhubung langsung ke semua rumah sakit yang ada di seluruh negeri bisa diakses kapanpun dan dimanapun.
Lantas bagaimana dengan keamanan data penggunanya yang selalu menjadi isu utama dalam dunia digital?
Estonia sejak 2009 telah menggunakan teknologi blockchain yang memungkinkan setiap orang untuk bisa melihat siapa saja yang telah mengakses informasi mereka.
Bahkan pejabat pemerintah yang mengintai masyarakatnya lewat teknologi big data dalam skala tertentu masuk dalam kategori tindakan kriminal, dan itu dipraktikan secara tegas.
Selain itu Pemerintah Estonia menyiapkan investasi yang sangat besar bagi cybersecurity. Mereka memiliki Kedutaan Data di Luksemburg, semacam remote  data centre yang menyimpan seluruh salinan data milik negaranya.