Andai skenario merger ini berjalan mulus dan terjadi, eksosistem bisnis digital di tanah air akan terbantu menjadi lebih mature dan terintegrasi.
Bayangkan saja, Gojek memiliki 38 juta pengguna aktif setiap bulannya sementara  di Tokopedia pengguna aktif bulanannya mencapai 100 juta akun.
Sinergi penggabungan keduanya dari sisi pelanggan akan sangat menguntungkan, basis pelanggan mereka dan nilai transaksinya akan melesat naik. Tak hanya itu saja yang akan meningkat, Tokopedia bakal memperoleh akses untuk jasa antar dan logistik dengan lebih efesien.
Ongkos pengirimin yang menjadi salah satu komponen yang sangat diperhitungkan pelanggan saat memesan barang di platform e commerce, bakal bisa ditekan se-ekonomis mungkin. Hal ini bisa memancing konsumen untuk lebih memilih layanan Tokopedia bagi pilihan belanjanya.
Di sisi kemitraan, Â Gojek memiliki mitra yang nyaris serupa dengan mitra Tokopedia sebagian besar dari mereka merupakan pengusaha UMKM, yang membedakan Gojek memiliki driver sebagai mitranya.
Jika digabungkan mitra dari kedua usaha itu mencapai 10 juta mitra dan potensi pertumbuhannya masih sangat luas seiring masih terbukanya ruang-ruang industri digital di Indonesia yang terus meningkat.
Keduanya bisa saja menjadi lebih agresif untuk mendorong dan membuka akses bagi para UMKM yang selama ini bisnis modelnya masih offline menjadi online melalui platform yang mereka kelola.
Dengan semakin banyaknya mitra, maka pilihan bagi konsumen menjadi lebih banyak hal ini bakal menggiring konsumen untuk menggunakan platform keduanya.
Bagi konsumen kondisi ini pun akan sangat menguntungkan lantaran pilihan dalam berbelanja lebih banyak tanpa harus cape-cape keluar masuk mengakses berbagai layanan digital lain.
Apalagi Gojek, memiliki  bisnis pembayaran digital Gopay sebagai e-wallet dan kini mereka pun memiliki Bank Jago yang baru mereka akuisisi sebagai penopangnya.
Artinya Gojek lewat Gopay bisa meningkatkan penggunaan layanan  e-wallet untuk transaksi di Tokopedia yang jumlah transaksinya luar biasa besar, nilai transaksi di Tokopedia menurut data tahun 2019 yang diliris mereka,  mencapai Rp.222 triliun.