Salah satu hal yang membuat medsos kuat memengaruhinya adalah fenomena echo-chamber, saat warganet terkungkung dalam ruang gema. Mereka cenderung memilih teman-teman yang sekubu. Dalam ruang gema objektivitas tertimbun keseragaman pikiran yang disebabkan homogenitas teman di lini masa.
Polarisasi yang dibangun melalui medsos ini merusak akal sehat, kenyataan bergabungnya 2 pentolan capres 2019 dalam pemerimtah tak menghentikan pembelahan antar kubu cebong dan kadrun, juga tak akan berhenti hanya karena FPI yang dianggap pemerintah sebagai motor polarisasi ini diberangus, dibubarkan dan dinyatakan sebagai ormas terlarang.
Singkat kata butuh effort lebih yang harus dilakukan pemerintah dalam meredam dampak "ideologi" FPI di masyarakat.
Mungkin tindakan pemerintah memberangus FPI hingga titik tertentu sudah bisa dianggap benar, namun apa yang dilakukan setelah dibubarkan, itu yang lebih penting.
Mari kita bersama-sama membangun nilai-nilai kebersamaan berdasarkan berkebangsaan yang lebih beradab.
Hentkan ujaran-ujaran kebencian dan intoleransi, tunduklah pada aturan yang telah ditetapkan jika ada yang merasa kebijakan tersebut tak memenuhi unsur  keadilan masyarakat sampaikanlah dengan baik.