Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Foodie Pilihan

Anda Pasti Tahu Donat, tapi Belum Tentu Tahu Asal-usulnya

25 Desember 2020   11:07 Diperbarui: 25 Desember 2020   14:01 915
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Selamat Natal 25 Desember 2020 bagi semua yang merayakannya. Mungkin di setiap rumah yang merayakan Natal telah tersedia kudapan khas Natal , kue-kue kering yang lezat dan mungkin juga ada yang menyiapkan kue berbentuk bulat yang ditengahnya bolong.

Ya itu lah kue khas yang sangat merakyat dan dikenal luas secara global, kue itu adalah Donat atau dalam bahasa Inggris disebut Doughnut/Donut.

Kue ini merupakan salah satu jenis roti yang produksinya sudah sangat industrilize, di awal 90an nama  toko donat waralaba Dunkin Donuts  asal Amerika Serikat begitu populer di Indonesia. 

Kini ada pula J.CO yang milik pengusaha asli asal Indonesia Johnny Andrean serta Krispy Cream toko donat waralaba lainnya asal AS yang masuk belakangan.

Kue berbahan dasar terigu dengan hiasan diatasnya tersebut begitu populer di dunia, di AS donat merupakan salah satu makanan paling populer disamping burger.

Di Indonesia pun demikian walaupun ada sedikit berbeda donat tradisional ala rumahan dengan donat hasil industri kue, bedanya kalau ala rumahan cukup sederhana hanya dilumuri dengan gula tepung berwarna putih, sementara yang ala industri beragam toping dan rasa menghiasi donat.

Sebenarnya, dari mana dan kapan sih kue donat ini mulai dikenal dan kemudian menjadi budaya  pop yang begitu terkenal hingga melintasi ruang dan waktu?

Hingga saat ini asal usul donat itu masih menjadi bahan perdebatan, lantaran konsep adonan roti yang digoreng tidak dimiliki eksklusif oleh salah negara atau budaya, dan variasi sajian kue mirip donat terdapat di seluruh belahan dunia.

Namun demikian ada sejumlah peristiwa yang menonjol dalam lahirnya sejarah donat seperti yang kita kenal saat ini.

Menurut beberapa literatur kuliner yang saya baca, kue bertekstur lembut dengan aneka toping diatasnya sehingga banyak digemari orang mulai dibuat sejak abad-19, namun dengan bentuk dan nama yang berbeda dari yang kita kenal saat ini.

Jejak sejarah menunjukan bahwa donat pertama dibuat di Belanda dengan sebutan "Olykoeks" yang artimya kue minyak. 

Bentuk awalnya  tak seperti donat yang kita kenal saat ini, sangat khas dengan bolong ditengahnya. Donat hanyalah adonan roti berbentuk bola yang proses pematangannya digoreng dengan menggunakan lemak babi hingga berwarna coklat keemasan.

Atas musabab bentuknya yang seperti bola itulah pada bagian tengah kue ini tak bisa matang dengan sempurna, karena jika dibiarkan hingga tengahnya matang, maka lapisan luarnya menjadi gosong.

Biasanya ada beberapa varian isian kue berbentuk bulat ini,mulai dari buah, kacang, atau isian lain yang bahannya tak perlu dimasak, kismis misalnya, yang kemudian menjadi paduan paling sering digunakan sebagai isian roti goreng ini.

Ketika Imigran Belanda mulai menetap di Amerika Serikat, tradisi pembuatan kue olykoeks ini tetap dilakukan yang kemudian mengalami metamorfosis akibat persilangan budaya sehingga membuat roti goreng ini memiliki bentuk seperti donat yang kita kenal saat ini.

Asal-muasal perubahan bentuk donat yang tadinya berbentuk seperti bola-bola  menjadi ada bolong ditengahnya tersebut adalah berkat perubahan yang dilakukan oleh seorang Kapten kapal AS, Gregory Hansen pada 1847.

Terinspirasi dari  bentuk kemudi kapal, sang kapten membuat solusi agar Olykoeks lebih enak dinikmati, roti goreng Belanda yang berbentuk bulat karena sedikit lengket dan kurang matang ditengahnya serta dengan alasan tidak perlu memasak isiannya. 

Maka, Gregory membuat lubang pada tengah adonan sebelum digoreng. Lubang ini juga meningkatkan area permukaan yang terkena minyak panas sehingga mengindari bagian tengah masih mentah. 

Walah... jadilah bentuk klasik donat dengan lubang ditengahnya seperti yang kita kenal saat ini.

Dalam perjalanannya seperti dilansir oleh situs kuliner The Spruce, nama Olykoeks pun berubah menjadi "Doughnut".

Mengenai asal usul penamaan ini pun terjadi perdebatan, sejumlah pihak menyebutkan bahwa istilah doughnut lahir dari bentuk lain Olykoeks yang berbentuk simpul, sehingga dalam bahasa Inggris disebut "Dough knots" yang artinya simpul adonan.

Sementara pendapat lain menyebutkan istilah doughnut ini mengacu pada isian kacang dalam Olykoeks, dough dan nut yang artinya adonan berisi kacang.

Kata doughnut kemudian berevolusi lagi dan mulai dimasukan ke dalam kosa kata baru bahasa Inggris dengan nama Donut pada tahun 1909.

Waktu berlalu, masa berganti seiring kemajuan zaman donut pun mengalami berbagai perubahan dari topingnya hingga cara pembuatannya.

Pada tahun 1920, seorang imigran Yahudi kelahiran Rusia bernama Adolph Levitt menciptakan mesin pembuat donat otomatis pertama.

Setelah itu mulailah berbagai upaya dilakukan untuk.menyempurnakan temua Levitt, hingga pada tahun 1934 mesin pembuat donat futuristik yang bisa menghasilkan donat dalam jumlah besar tanpa mengurangi rasa dipamerkan di Worlds Fair Chicago.

Selain itu, dalam pameran ini donat dipromosikan begitu rupa, dengan mengusung jargon "donat adalah makanan hit abad ini".

Dan jargon ini berhasil menyhir masyarakat AS dalam sekejap donat menjadi hit dan menjadi menu sarapan favorit warga AS.

Sejak itu mulai lah donut menjadi sebuah industri makanan besar, Dunkin Donuts dan Krispy Cream merajai industri donat di AS dan dunia.

Mereka kemudian membuat sistem waralaba sehingga akhirnya menguasi dunia hingga masuk juga ke Indonesia.

Nama Dunkin Donuts di Indonesia ramai sejak awal 90-an, namanya tetap moncer hingga kini meskipun saat ini mulai tersaingi oleh produsen donat dalam negeri dengan merk dagang J.Co.

Namun seiring waktu variasi donat pun terus bertransformasi di Indonesia, ada yang membuat donat dengan tepung kentang sehingga membuat rasanya lebih lembut atau ada juga yang mengkolaborasikannya dengan  toping bercita rasa lokal seperti pandan, durian atau daging asap Sei Khas Nusa Tenggara Timur.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Foodie Selengkapnya
Lihat Foodie Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun