Sekitar tahun 1830 an mereka berhasil menambah warna warni baru dalam kembang api seperti yang kita kenal sekarang.
Awalnya kembang api itu cuma satu warna, yaitu warna oranye. Berkat orang-orang Italia yang menambahkan berbagai senyawa ke dalam adonan kembang api.Seperti stronium untuk memunculkan warna merah, Barrium untuk warna hijau, tembaga untuk warna biru dan sodium untuk warna kuning.
Kembang api menjadi terlihat lebih indah dilihat, kesan extravaganza selalu lekat dengan kembang api. Tak heran kembang api memang seperti tercipta untuk berbagai  perayaan terutama tahun baru yang sebentar lagi akan kita lewati
Walaupun bagi sebagian masyarakat yang mempercayainya ledakan kembang api pada saat tahun baru, tak sekedar sebatas hiburan ada filosopi terkandung dibaliknya. Merujuk pada  awal penciptaan petasan yang merupakan induk dari kembang api oleh Bikshu Li Tian, yakni untuk mengusir roh jahat.
Roh jahat biasanya datang saat transisi waktu, ya perpindahan dari tahun yang lama ke tahun yang baru. Merupakan bagian transisi itu.
Mungkin tahun 2020 ini pesta kembang api seperti yang biasanya terjadi tak akan dilakukan untuk mencegah kerumunan yang berpotensi menjadi klaster penyebaran Covid-19.
Semoga ditahun-tahun yang akan datang kita dapat menyaksikan kembali, warna warni indah kembang api dalam menyambut tahun baru.