Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Kembang Api Identik dengan Perayaan Tahun Baru, Bagaimana Awal Ceritanya?

19 Desember 2020   08:26 Diperbarui: 19 Desember 2020   08:27 258
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Seperti kita ketahui bubuk mesiu pertama kali ditemukan di China, dan saat itu Ia menggunakan bubuk mesiu tersebut untuk membuat petasan, yang dalam perkembangannya kemudian memiliki variasi yang kita kenal sekarang dengan sebutan kembang api.

Petasan yang diciptakan sang Bhiksu itu sebenarnya bertujuan untuk membuat kehidupan yang abadi, lantaran mereka percaya roh jahatlah yang mengambil nyawa manusia.

Dan untuk mengusir roh jahat itu. Mereka mempercayai bahwa dengan suara yang sangat keras maka roh tersebut akan pergi, makanya kemudian diciptakanlah petasan yang ledakannya menimbulkan ledakan yang sangat keras.

Sejak saat itu menurut situs National Geographic masyarakat China selalu memperingati momen penemuan petasan yang bertepatan dengan  tanggal 18 April tersebut  dengan cara memberi persembahan kepada arwah Bhiksu Li Tian.

Petasan pertama kali dikemas dengan memakai tunas bambu lalu dilemparkan ke dalam kobaran api yang sedang menyala dan kemudian meledak sehingga menimbulkan suara yang keras.

Seiring waktu, tunas bambu  kemudian diganti dengan kertas dan menggunakan sumbu yang panjang terbuat dari semacam kertas tipis menyerupai tisu untuk membakarnya.

Pada abad ke 10 orang-orang China kemudian menggunakan mesiu yang merupakan bahan dasar pembuatan petasan untuk membuat bom. Mereka biasanya melekatkan bubuk mesiu itu pada anak panah sebelum membidik dan menembak musuhnya

Cara seperti ini hingga kini masih dipergunakan terutama pada pertunjukan kembang api.

Secara global penyebaran petasan ini terjadi, Ketika penjelajahan Marcopolo mencapai China, Marcopolo dan pasukannya mendapati keberadaan mesiu tersebut untuk kemudian mereka bawa saat kembali ke Eropa sekitar tahun 1295.

Tak hanya mencapai Eropa, penyebaran bubuk mesiu ini kemudian berlanjut sampai ke semenanjung arab pada abad ke 13, yang dibawa oleh para misionaris dan diplomat penjajah Perancis.

Di Eropa bubuk mesiu ini kemudian dikembangkan menjadi senjata yang mematikan, yang kemudian disebut senjata api dan meriam, 2 macam senjata tersebut merupakan beberapa variasi penemuan dari bubuk mesiu ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun