Mohon tunggu...
Efwe
Efwe Mohon Tunggu... Administrasi - Officer yang Menulis

Penikmat Aksara, Ekonomi, Politik, dan Budaya

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Pilihan

Ketika PSI Melawan Arus, Mereka Ditinggal Sendiri oleh Seluruh Anggota DPRD DKI

15 Desember 2020   11:06 Diperbarui: 15 Desember 2020   16:29 902
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Mungkin bukan inkonsistensi yang membuat gerah, tapi mereka gerah karena tak bisa lagi mengakali anggaran untuk kepentingan pribadi anggotanya.

Dengan kejadian ini sepertinya memang terlihat jelas bahwa semenjak dari awal mereka memang sangat bernafsu untuk menaikan pendapatan mereka melalui RKT 2021, namun karena PSI secara vokal menyatakan penolakannya terhadap kenaikan tersebut, akhirnya PSI dikucilkan.

Mungkin karena berkali-kali PSI melakukan manuver yang membuat mereka tak bisa memainkan anggaran akhinya PSI dimusuhi oleh seluruh anggota dewan yang lain.

Kita masih ingat masalah anggaran Lem Aibon, kemudian masalah penarikan biaya Formula-E sebesar Rp.560 milyar.

Mengubah budaya di DPRD yang sudah berkarat seperti itu memang sungguh tak mudah.  Cara mereka memahami bahasa dalam anggaran itu mungkit berbeda dengan cara PSI memahami anggaran.

Jika semua memang memusuhi PSI, bukan berarti PSI salah, tapi karena  mereka kesal tak bisa membuat anggota DPRD dari Fraksi PSI tak seperti mereka.

Saya melihat aksi walk out yang dilakukan oleh seluruh anggota DPRD DKI saat PSI membacakan pandangannya, adalah sebuah blunder besar, mereka seolah sedang membesarkan nama PSI, sementara nama baik mereka akan kian terpuruk.

Sikap yang dilakukan para anggota dewan di DKI ini sepertinya sudah tak akan mendapat tempat lagi dihati masyarakat. 

Sementara nama partai yang baru berdiri pada 2014 ini bakal terus melambung, asal mereka memang benar bersih dan terus mempertahankan sikapnya itu.

Ada secercah harapan lah untuk tetap memilih di pemilu yang akan datang, jika sikap PSI ini konsisten

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun